Mendikbudristek: Rapor Pendidikan Hadir Bukan untuk Menghukum atau Mencari Kesalahan

SHARE

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim


CARAPANDANG -   Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengklaim bahwa Platform Rapor Pendidikan mudah dipahami semua pihak, termasuk satuan pendidikan.

“Platform ini menyajikan informasi kualitas dan ketimpangan secara sederhana dan mudah dipahami bagi satuan pendidikan dan pemerintah daerah, supaya bisa mengidentifikasi dan merefleksikan tantangan untuk menyusun rencana perbaikan secara lebih tepat dan berbasis data,”  katanya saat peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-19, yang dipantau di Jakarta, Jumat (1/4).

Menteri mengatakan dinas pendidikan bisa melihat secara makro isu-isu pendidikan daerah masing-masing maupun melihat berdasarkan jenjang yang menjadi fokus.

Selanjutnya, dia mengatakan dinas dapat melihat Angka Partisipasi Kasar (APK) satuan pendidikan, Angka Partisipasi Sekolah (APS), serta mutu dan relevansi hasil belajar peserta didik yang terdiri atas kemampuan literasi dan numerasi, serta indeks karakter.

“Yang terpenting, platform ini punya fitur unduh data lengkap untuk satuan dan dinas pendidikan yang tertarik mengolah lebih lanjut data yang tersedia di dalam Rapor Pendidikan,” jelasnya.

Dia menjelaskan Rapor Pendidikan membantu satuan pendidikan mengatasi bertumpuknya evaluasi. Saat ini, kata dia, satuan pendidikan terbebani evaluasi yang beragam. Lembar-lembar evaluasi mengukur beragam hal dan menghasilkan  yang beragam juga, dan kadang hasilnya saling bertentangan.

“Akibatnya, satuan pendidikan tidak paham apa yang perlu diperbaiki. Sehingga, pemerintah pusat dan daerah juga sulit memberikan pendampingan yang sesuai,” jelas dia.

Dia pun memastikan bahwa Rapor Pendidikan hadir untuk memperbaiki dan menyederhanakan proses evaluasi. Untuk sumber datanya berasal dari Asesmen Nasional dan Data Pokok Pendidikan.
 

“Tidak ada pengisian borang-borang tambahan lain. Hasilnya juga satu evaluasi dan mengukur hal yang kunci, yaitu mutu dan pemerataan hasil belajar,” terang Nadiem.

Nadiem meminta sekolah dan dinas pendidikan untuk segera mengakses Rapor Pendidikan dengan cara mengaktifkan akun pembelajaran belajar.id untuk masuk ke situs raporpendidikan.kemdikbud.go,id. Sementara untuk publik, dapat langsung mengakses tombol ‘Lihat Data Publik’.

Rapor Pendidikan, kata dia, hadir bukan untuk menghukum, mencari kesalahan, memberi pemeringkatan, atau membanding-bandingkan sekolah.

“Rapor Pendidikan hadir untuk membantu sekolah menganalisis dan melakukan perubahan yang tepat. Pemda juga bisa melihat data untuk berpikir bagaimana bisa membantu. Ini adalah perubahan paradigma secara menyeluruh,” katanya.