CARAPANDANG.COM - Indonesia akan menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) dalam babak 16 besar cabang sepak bola putra Asian Games 2018 yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (24/8/2018) mulai pk. 16.00 WIB. Laga tersebut berlangsung di Stadion Wibawa Mukti di Cikarang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pertandingan menghadapi lawan-lawan dari Timur Tengah selalu tak pernah ada kata mudah bagi Timnas Indonesia. Sejarah membuktikan itu, tetapi bukan berarti kita selalu gagal menaklukkan mereka.
Yang paling fenomenal ialah ketika Indonesia merontokkan Qatar di Piala Asia 2004 di China dan mengatasi Bahrain di Piala Asia 2007 di Jakarta, masing-masing dengan skor tipis 2–1.
Menghadapi UEA, Indonesia pun pernah mengatasi mereka di Asian Games. Itu terjadi pada babak perempat final edisi 1986 di Stadion Olimpiade di Seoul, Korea Selatan.
Dalam permainan selama 2 x 45 menit kedua tim imbang 1–1 dengan gol Indonesia dicetak Ricky Yacob. Oleh karena skor imbang, pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan 2x15 menit.
Pada perpanjangan waktu Indonesia sempat tertinggal, tetapi tendangan geledek Jaya Hartono dari jarak sepertiga lapangan begitu kerasnya sehingga berhasil membuat skor 2-2.
Dengan demikian, pemenang mesti ditentukan melalui adu penalti. Zulkarnaen Lubis dan kawan-kawan akhirnya menang adu penalti 3–2 dan Indonesia melaju ke semifinal.
Sayangnya, di semifinal Indonesia kalah telak dari tuan rumah Korsel 0–4. Pada pertandingan perebutan medali perunggu pun Indonesia menyerah telak 0–5 dari Kuwait.
Finis sebagai peringkat keempat itu mengulangi catatan yang terjadi pada Asian Games 1962 di Jakarta. Sementara, raihan terbaik Indonesia di cabang sepak bola Asian Games didapat pada edisi 1958 di Filipina dengan mendapatkan medali perunggu.
Semoga kenangan manis di Asian Games di Seoul membangkitkan semangat Hansamu Yama Pranata dan kawan-kawan untuk menekuk UEA kali ini dan melaju ke perempat final.
Pertandingan menghadapi lawan-lawan dari Timur Tengah selalu tak pernah ada kata mudah bagi Timnas Indonesia. Sejarah membuktikan itu, tetapi bukan berarti kita selalu gagal menaklukkan mereka.
Yang paling fenomenal ialah ketika Indonesia merontokkan Qatar di Piala Asia 2004 di China dan mengatasi Bahrain di Piala Asia 2007 di Jakarta, masing-masing dengan skor tipis 2–1.
Menghadapi UEA, Indonesia pun pernah mengatasi mereka di Asian Games. Itu terjadi pada babak perempat final edisi 1986 di Stadion Olimpiade di Seoul, Korea Selatan.
Dalam permainan selama 2 x 45 menit kedua tim imbang 1–1 dengan gol Indonesia dicetak Ricky Yacob. Oleh karena skor imbang, pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan 2x15 menit.
Pada perpanjangan waktu Indonesia sempat tertinggal, tetapi tendangan geledek Jaya Hartono dari jarak sepertiga lapangan begitu kerasnya sehingga berhasil membuat skor 2-2.
Dengan demikian, pemenang mesti ditentukan melalui adu penalti. Zulkarnaen Lubis dan kawan-kawan akhirnya menang adu penalti 3–2 dan Indonesia melaju ke semifinal.
Sayangnya, di semifinal Indonesia kalah telak dari tuan rumah Korsel 0–4. Pada pertandingan perebutan medali perunggu pun Indonesia menyerah telak 0–5 dari Kuwait.
Finis sebagai peringkat keempat itu mengulangi catatan yang terjadi pada Asian Games 1962 di Jakarta. Sementara, raihan terbaik Indonesia di cabang sepak bola Asian Games didapat pada edisi 1958 di Filipina dengan mendapatkan medali perunggu.
Semoga kenangan manis di Asian Games di Seoul membangkitkan semangat Hansamu Yama Pranata dan kawan-kawan untuk menekuk UEA kali ini dan melaju ke perempat final.
.jpg "Liverpool Tersingkir Dari Liga Europa")
.jpg "Bosannya LeBron Bertemu Nuggetts di Playoff NBA")
.jpg "Hindari Wabah HFMD dan DBD Dengan Jaga Kebersihan")
.jpg "Uji Publik Kemensos Tata Cara Usulan DTKS Musyawarah Desa")
.jpg "Sakit Punggung Dapat Dipicu Stres")
.jpg "IOC: AI Bisa Dimanfaatkan untuk Tunjang Performa Atlet")
