Menimbang Kemarahan Presiden Jokowi kepada Empat Menteri

SHARE

Ilustrasi by Roby


CARAPANDANG- Oleh:  Ilham Bintang, Tokoh Pers Nasional   

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengancam akan mengganti menteri yang sering mengimpor barang kebutuhan di dalam lingkup kementeriannya. Presiden menyebut secara eksplisit nama menteri yang gemar  impor itu. Yakni, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri BUMN Erick Thohir. 

Mendikbud  Nadiem Makarim juga kena "damprat". Lantaran baru membelanjakan 2 trilyun rupiah anggaran instansinya untuk barang produksi dalam  negeri.

Padahal, menurut ayah Gibran dan Kaesang itu, barang - barang  impor yang digunakan untuk kegiatan operasional di kementerian sudah bisa diproduksi di dalam negeri. "Tempat tidur untuk rumah sakit, produksinya saya lihat di Yogyakarta ada, Bekasi, Tangerang ada," ujar Jokowi saat memberi pengarahan pada acara "Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia " di Bali yang disiarkan secara virtual Jumat (25/3).  

Presiden yang sisa kurang dua tahun akan mengakhiri Jabatannya melanjutkan alasan kejengkelannya. "Impor masih mau diterus-teruskan? Saya mau umumkan kalau saya jengkel. Ini RSUD juga impor. Kemenkes impor. Tak baca nanti. Karena sekarang gampang banget detail saya lihat," terangnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang baru meraih gelar Professor Kehormatan dari Universitas Hasanuddin, juga bikin Presiden naik pitam. "Traktor kayak gitu bukan high tech aja impor. Jengkel saya. Saya kemarin dari Atambua, lihat traktor, alsintan impor. Ini enggak boleh Pak Menteri. Enggak boleh," tegasnya.

Menteri BUMN Erick Thohir yang banyak memasang video dan foto dirinya di mesin ATM Bank BUMN, tak luput juga dari " gigitan" Jokowi. Lantaran, masih ada perusahaan pelat merah yang menggunakan produk impor. Jokowi pun meminta agar para dirut itu diganti. " Saya sampaikan ke Menteri BUMN, sudah ganti dirutnya, ganti. Ngapain kita? (pertahankan). Sedangkan urusan saya, adalah mengganti menterinya, saya," tambah Jokowi.

Kita mengenal banyak model atau doktrin dalam kepemimpinan di dunia. Salah satunya  di dalam dunia militer, yaitu  "Tidak ada prajurit yang jelek. Hanya ada komandan yang jelek. Segala yang dilakukan, dan tidak dilakukan prajurit adalah karena komandannya".  Seperti sering dikutip Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Kontras model kepemimpinan ini adalah, " sejauh sukses, itu baru hak pemimpin. Bagian  komandan atau bos." 

Halaman : 1