CARAPANDANG.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Singkawang, Kalimantan Barat, AKBP Chrismas Siswanto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan yang sangat ketat. Hal ini akan terus dilakukan mengikat saat ini Singkawang sangat rawan dengan peredaran narkotika.
"Kita akan terus melakukan pengawasan terhadap peredaran gelap narkotika yang akan masuk ke wilayah Singkawang," ujar Chrismas Siswanto di Singkawang, Jumat (22/3).
Dia mengatakan posisi Kota Singkawang yang berada di daerah berbatasan dengan negara tetangga membuat kota tersebut samakin rawan terjadi penyelundupan narkoba. Maka itu, dia menambahkan bahwa dalam melakukan pengawasan pihaknya akan bekerjasama dan melibatkan semua pihak. Antara lain TNI, Polri, tokoh masyarakat dan aparat pemerintah seperti Camat dan Lurah.
Pengawasan terhadap peredaran narkoba harus menjadi komitmen bersama. Sebab, saat ini narkoba merupakan musuh bersama bangsa Indonesia. "Apalagi narkoba sudah menjadi musuh negara yang harus diberantas, karena sangat mengancam generasi anak bangsa," katanya.
Untuk itu, dia mengimbau peran serta masyarakat untuk menginformasikan setiap tindak pidana narkotika yang terjadi di wilayahnya masing-masing. Jika memang informasi yang diberikan akurat, BNN berjanji akan melakukan penindakan.
"Hingga Maret 2019, sudah ada 100 pengguna narkotika yang kita rehabilitasi. Dan mereka rata-rata masih di usia produktif antara 19-35 tahun," ungkapnya.
"Kita akan terus melakukan pengawasan terhadap peredaran gelap narkotika yang akan masuk ke wilayah Singkawang," ujar Chrismas Siswanto di Singkawang, Jumat (22/3).
Dia mengatakan posisi Kota Singkawang yang berada di daerah berbatasan dengan negara tetangga membuat kota tersebut samakin rawan terjadi penyelundupan narkoba. Maka itu, dia menambahkan bahwa dalam melakukan pengawasan pihaknya akan bekerjasama dan melibatkan semua pihak. Antara lain TNI, Polri, tokoh masyarakat dan aparat pemerintah seperti Camat dan Lurah.
Pengawasan terhadap peredaran narkoba harus menjadi komitmen bersama. Sebab, saat ini narkoba merupakan musuh bersama bangsa Indonesia. "Apalagi narkoba sudah menjadi musuh negara yang harus diberantas, karena sangat mengancam generasi anak bangsa," katanya.
Untuk itu, dia mengimbau peran serta masyarakat untuk menginformasikan setiap tindak pidana narkotika yang terjadi di wilayahnya masing-masing. Jika memang informasi yang diberikan akurat, BNN berjanji akan melakukan penindakan.
"Hingga Maret 2019, sudah ada 100 pengguna narkotika yang kita rehabilitasi. Dan mereka rata-rata masih di usia produktif antara 19-35 tahun," ungkapnya.
.jpg "Jokowi Teken Pengesahan UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta")
.jpg "Disabilitas Netra yang Sukses Ciptakan Lapangan Usaha Mandiri")
