Menkes Waspadai Masuknya Varian Virus Mu Di Tengah Tren Landai COVID-19

SHARE

istimewa


Yang perlu diketahui juga bahwa mutasi virus itu bereplikasi. Semakin banyak virus berkembang biak dan berpindah inang, maka semakin besar kemungkinan bermutasi.

Tetapi mutasi virus tersebut merupakan bentuk alamiah dari sebuah virus yang sedang menyesuaikan diri dan ingin bertahan hidup. Dalam penyesuaian itu, tidak semua efek mutasi pada suatu virus berbahaya.

Proses mutasi dapat membuat virus itu sendiri hancur atau bertahan dan memiliki daya serap yang lebih hebat. Contohnya, virus SARS-CoV-2 merupakan variasi dari berbagai seri mutasi dari virus SARS-CoV-1 yang menyebabkan terjadinya wabah SARS di sejumlah negara seperti Hongkong, Singapura, dan Taiwan, pada tahun 2002.

Jadi, mutasi ini sebagai cara makhluk hidup berevolusi sehingga pasti terjadi. Tugas semua pihak adalah mempelajari, memantau, dan memahami, supaya mutasi ini terantisipasi dan perlindungan yang tepat.

Walaupun COVID-19 telah ditetapkan oleh WHO termasuk dalam kategori VOI, tapi seluruh pihak perlu mewaspadai jika tercipta varian baru akibat mutasi dari virus SARS-CoV-2 yang dapat masuk ke dalam kategori VOC.

Salah satu antisipasinya adalah, kerja sama seluruh pihak untuk mengurangi mobilitas masyarakat supaya dapat mencegah terjadinya mutasi virus pada COVID-19. Perpindahan yang tinggi antarwilayah, bahkan mobilitas masyarakat antarnegara ini bisa menjadi faktor penyebab mutasi.
 

Halaman : 1