Menteri Dito: Lokasi Pembukaan Piala Dunia U-17 Masih Didiskusikan

SHARE

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan lokasi pembukaan Piala Dunia U-17 masih didiskusikan.


CARAPANDANG - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan lokasi pembukaan Piala Dunia U-17 masih didiskusikan.

Menpora Dito Ariotedjo juga mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penilaian dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Dito mengatakan FIFA pada pekan ini akan menilai kondisi dan kelayakan stadion yang diajukan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.

Setelah hasil penilaian dari FIFA keluar, barulah Menpora dan PSSI menentukan lokasi opening ceremony Piala Dunia U-17.

"Seluruh stadion yang akan dipakai untuk Piala Dunia U-17 minggu ini dinilai oleh FIFA, dan nanti akan dilaporkan kembali ke PSSI dan juga kami, nah nanti itu ditentukan bersama dengan FIFA," kata Menpora Dito Ariotedjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Dito mengamini adanya aspirasi untuk menunjuk Jakarta sebagai lokasi pembukaan Piala Dunia U-17.

Namun, sekali lagi, keputusan belum bisa diambil karena menunggu penilaian dari FIFA. "Sebenarnya untuk pembukaan ada keinginan di Jakarta, tapi ini kita sedang menunggu asesmen seluruh arena," kata Dito.

Soal lokasi babak semifinal dan final Piala Dunia U-17, sekaligus lokasi penutupan Piala Dunia U-17, Dito mengatakan PSSI mengajukan Stadion Manahan, Solo.

"Saya baru mendapat laporan dari PSSI bahwa penutupan memakai rencana awal di Solo karena itu rencana sejak (Piala Dunia FIFA) U-20," kata dia.

Terkait kemungkinan lokasi pertandingan Piala Dunia U-17 di luar Pulau Jawa, Dito mengatakan terdapat pertimbangan mengenai ketersediaan anggaran dan juga aksesibilitas pemain.

Karena itu, Dito mengatakan kemungkinan lokasi pertandingan Piala Dunia U-17 hanya berada di Pulau Jawa.

"Kemarin ada mendengar dari PSSI bahwa karena ini U-17 dan dari sisi pemainnya juga terkait dengan efisiensi, pertama budget dan juga aksesibilitas dari para pemain dan kontingen, itu kemungkinan di Jawa. Tapi ini kita juga masih menunggu dari hasil FIFA juga," tutur Dito.