Menuju Pemilu 2024, PKS Manfaatkan Peran "Emak-Emak" Untuk Capai Target

SHARE

Ketua Umum DPW PKS Jatim Irwan Setiawan memberikan sambutan virtual di hadapan kader dan pengurus se-Jatim. (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur meminta pengurus di daerah untuk memanfaatkan peran “emak-emak” dan kader milenial untuk capai targep pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Jangan abaikan peran ‘emak-emak’ yang militan, ditambah 53 persen generasi milenial sekaligus mendominasi komposisi penduduk bangsa ini,” ujar Ketua Umum DPW PKS Jatim Irwan Setiawan di Surabaya, Senin (22/2/2021).

PKS, kata dia, pada Pemilu 2024 menargetkan 200 kursi untuk DPRD kabupaten/kota serta 14 kursi di DPRD tingkat provinsi dan 11 kursi di DPR RI.

Pada Pemilu 2019 di Jatim, PKS hanya meraih 104 kursi DPRD tingkat kabupaten/kota, empat kursi tingkat provinsi, dan dua kursi DPR RI.

Kang Irwan, sapaan akrabnya, mengingatkan pengurus di daerah agar bisa menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki partai untuk membangun basis sosial pemilih dan pentingnya membangun kepercayaan.

“Jangan pernah berhenti juga bersinergi bersama buruh, petani dan nelayan serta pegiat UMKM,” ucap mantan anggota DPRD Jatim tersebut.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh pengurus di daerah untuk memperluas jejaring, termasuk kepala-kepala daerah serta para pejabat politik dalam rangka melakukan pemberdayaan masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya.

“Membangun jejaring dan silaturahim juga harus dilakukan kepada tokoh-tokoh masyarakat, baik para sesepuh maupun para kiai di pondok pesantren,” katanya.

Di sisi lain, Kang Irwan secara serentak telah melantik kepengurusan di 38 kabupatan/kota di wilayah setempat dengan harapan peningkatan capaian politik pada Pemilu 2024.

“Yang dilantik adalah Majelis Pertimbangan Daerah atau MPD, Dewan Pengurus Daerah atau DPD, dan Dewan Etik Daerah atau DED,” tutur dia.

Di awal kepengurusan DPW PKS Jatim saat ini telah dilakukan beberapa agenda, antara lain membantu penanggulangan bencana di Jatim, seperti di Pacitan, Pamekasan, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Jember, Jombang, Pasuruan, dan Nganjuk.