Mubaligh Diminta Tidak Provokasi Umat

SHARE

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak Haerudin membuka pelatihan kompetensi penyuluh agama Islam (istimewa)


CARAPANDANG.COM - Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau mubaligh dalam menyampaikan siraman rohani maupun khutbah di rumah ibadah tidak memprovokasi, khususnya selama bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah. 

"Kami minta mubaligh sebarkan kedamaian, kerukunan dan persatuan," kata Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak Ahmad Fauzi di Lebak, Jumat (3/5/2019). 

Para mubaligh dalam menyampaikan siraman rohani, khutbah maupun tausiah di rumah ibadah, seperti masjid dan mushala, tidak memprovokasi yang bisa memecah belah perstauan dan kesatuan bangsa. 

Dalam momentum Ramadhan tentu para mubaligh harus memberikan peningkatan nilai-nilai ibadah kepada Allah Swt.

Selain itu juga dapat membuat suasana sejuk dan membangun cinta tanah air juga saling menghormati kehidupan antaragama. 

Selama ini, kata dia, toleransi dan hubungan antaragama di kalangan masyarakat cukup kondusif dan damai sehingga memberikan kesejahteraan bagi umat manusia ditengah keberagaman. Bahkan, pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berjalan aman, tertib dan lancar.

Apalagi, masyarakat Lebak yang dinamakan sebagai daerah madrasah tentu sangat mencintai dan menghormati antarumat beragama. 

"Kami yakin para mubaligh dapat menyampaikan pesan kedamaian," katanya menjelaskan. 

Ia mengatakan, pihaknya telah menyusun kegiatan Ramadhan menampilkan para mubaligh untuk menyampaikan cinta terhadap NKRI. 

Pihaknya memberikan waktu kepada mubaligh untuk mengisi kegiatan Ramadhan di Masjid Al A'raf Rangkasbitung selama Ramadhan.

Mereka para mubalgh itu di antaranya pengasuh ponpes, pegawai Kemenag Lebak dan para ustad. 

"Kami berharap dengan menampilkan mubaligh itu diharapkan dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt," ujarnya. 

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak KG Baijuri mengatakan hingga saat ini Lebak relatif kondusif dan tidak ada masalah tentang perbedaan pasangan calon presiden nomor 01 maupun calon presiden nomor 02. 

"Kita boleh berbeda pandangan politik, namun kita lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan," katanya.