Nilai Ekspor Provinsi Sumsel Meningkat 15,96 Persen Pada Oktober 2020

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM- Nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan meningkat 15,96 persen pada Oktober 2020 jika dibandingkan bulan sebelumnya (month to month) atau senilai 332,57 juta dolar AS karena dipicu pertumbuhan positif sektor nonmigas hingga 18,29 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Triwahyuningsih dalam keterangan pers secara virtual, Senin, mengatakan, justru sektor migas yang terkoreksi cukup dalam hingga  minus 29,62 persen pada bulan tersebut.

“COVID-19 ini diakui berdampak pada semua sektor kehidupan masyarakat tak terkecuali pada perdagangan luar negeri Sumatera Selatan, salah satunya sektor migas,” kata dia.

Namun jika diamati secara year to year (yoy), ekspor Sumsel hanya mengalami kontraksi  6,35 persen pada Oktober 2020. Sektor migas yang terkontraksi cukup dalam hingga 58,50 persen, sedangkan sektor migas hanya mencapai penurunan 2,64 persen.

“Ini terjadi karena ekspor itu sangat tergantung negara tujuan, dan komoditas yang tetap laku selama pandemi,” kata dia.

Sejauh ini terdapat lima sektor utama ekspor Sumsel yakni pertanian dengan kontribusi 1,18 persen, industri 76,82 persen, pertambangan 16,84 persen dan migas 5,16 persen dengan total perdagangan mencapai 332,75 dolar AS pada Oktober 2020.

Pada Oktober ini jika dibandingkan bulan sebelumnya, kenaikan ekspor terbesar terjadi pada sektor pertambangan karena daerah ini memiliki komoditas ekspor batubara.

Kemudian disusul, karet remah (crumb rubber), bubur kertas (pulp) dan minyak kelapa sawit yang mengalami kenaikan 17,33 persen, disusul sektor pertanian yakni ekspor lada hitam, kelapa dan getah karet yakni mengalami pertumbuhan 10,85 persen. Sementara migas terkontraksi negatif hingga 29,62 persen.

Namun jika ditelisik secara year to year, maka sektor migas dan pertambangan malah mengalami pertumbuhan negatif yakni masing-masing 58,50 persen dan 34,48 persen, sedangkan pertanian tumbuh 89,89 persen dan industri 3,67 persen.

Dengan begitu, selama Januari-Oktober 2020, ekspor Sumsel bertumpu pada sektor nonmigas hingga 94,84 persen.

Terdapat tiga negara tujuan utama Sumsel yakni China, Malaysia dan Amerika Serikat pada periode tersebut, dengan masing- masing mencapai nilai perdagangan 1.069,52 juta dolar AS, 266,76 juta dolar AS dan 226,98 juta dolar AS, dengan peranan ketiganya mencapai 53,73 persen dari total ekspor periode Januari - Oktober 2020.

“Sektor pertanian melaju dengan cepat di Sumsel secara tahunan, meski share masih kecil (1,18 persen) tapi ini tidak apa. Jika secara terus menerus bisa mengangkat ekonomi Sumsel,” kata dia.

Sementara ini ekonomi Sumsel terkontraksi di dua triwulan terakhir yakni triwulan II mengalami kontraksi -1,53 persen dan triwulan III tetap terkontraksi -1,40 persen secara year on year. Sedangkan pada triwulan I 2020 mencapai 4,98 persen.

Ekonomi Sumsel diperkirakan sejumlah pengamat akan tumbuh positif pada triwulan IV 2020 karena sejatinya jika dilihat secara quartal to quartal sudah tumbuh 4,12 persen dan secara kuartal to kuartal 0,13 persen.