NTB Dorong Penggunaan Minyak Goreng Kelapa Lokal untuk Operasi Pasar

SHARE

Ilustrasi


CARAPANDANG - Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat (NTB) mendorong penggunaan minyak goreng kelapa produksi industri kecil menengah lokal untuk operasi pasar kebutuhan pokok yang dilakukan BUMN dan BUMD serta organisasi swasta yang memiliki dana tanggung jawab sosial perusahaan.

"Kami mengimbau agar dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) BUMN atau seluruh organisasi yang ingin melaksanakan pasar murah, tolong beli minyak goreng kelapa produksi lokal sehingga mereka terlatih memproduksi banyak," kata Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti, di Mataram, Sabtu (2/4).

Ia menyebutkan ada tiga pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang masih eksis memproduksi minyak goreng kelapa. Produk yang dihasilkan sudah memperoleh sertifikat halal dan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga.

Nuryanti menambahkan tiga IKM yang masih memproduksi minyak goreng kelapa juga butuh perhatian, terutama dari sisi pemasaran produk. Sebab mereka berproduksi sesuai dengan pesanan.

"Sekarang bantulah untuk memasarkan, itu kata kuncinya. Kalau dari sisi rumah produksi Alhamdulillah sudah kami siap bantu," ujarnya.

Menurut dia, dengan adanya kepedulian dari BUMN dan organisasi lainnya, diharapkan para pelaku IKM minyak goreng kelapa bisa eksis dan mampu membangun ekosistem dari hulu hingga hilir.

"Mungkin agak mahal awal-awalnya, tapi setelah produksi rutin Insya Allah akan kelihatan dan mereka bisa membangun ekosistem usaha minyak goreng kelapa," ucapnya.

Nuryanti mengatakan pihaknya terus menyuarakan agar produk minyak goreng kelapa lokal bisa diserap pasar. Salah satu yang sudah dilakukan adalah dengan memasukkan komoditas tersebut sebagai bagian dari produk Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) gemilang.

Selanjutnya, kata dia, Bank NTB Syariah selaku perusahaan daerah NTB juga berencana untuk memanfaatkan minyak goreng kelapa produksi industri kecil menengah lokal dalam operasi pasar.

"Rencananya, Bank NTB Syariah mau membeli sebanyak 1.000 liter untuk operasi pasar, mudahan terealisasi dan bisa memicu BUMN dan organisasi lainnya ikut menggunakan produk lokal tersebut," katanya.