OIC-CA 2023, Inspirasi Persatuan Dalam Perbedaan

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) berharap melalui diskusi tingkat tinggi dari kegiatan Organization Islamic Cooperation - Cultural Activity (OIC-CA) 2023 di Auditorium 22 Dzulhijjah, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia untuk menerapkan persatuan dalam keberagaman untuk kehidupan sehari-hari.

"Saya harap melalui diskusi tingkat tinggi ini menjadi inspirasi teman-teman dari UINSI Samarinda khususnya dan pemuda lain se Indonesia bisa menerapkan juga untuk kehidupan yang bersatu dalam perbedaan dalam kesehariannya," kata Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Alia Noorayu Laksono usai menjadi moderator dalam Diskusi Tingkat Tinggi OIC-CA, Senin (10/7).

Dalam diskusi high level panel itu ada enam pembicara diantaranya perwakilan dari Kemenpora, ICYF dan perwakilan OIC yang membahas tentang persatuan dalam keberagaman di negara masing-masing.

"Dengan menerapkan persatuan dalam keberagaman akan bisa menghargai satu dengan yang lain tanpa melihat perbedaan antara ras, suku, agama, bahasa dan sebagainya. Karena itu merupakan dasar dari ideologi sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia," urainya.

Kemenpora lanjutnya, memiliki program-program yang berkualitas yang dapat diakses para pemuda di seluruh Indonesia yang ingin belajar persatuan dalam keberagaman agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami di Kemenpora memiliki salah satu cara untuk menerapkan persatuan dalam keberagaman itu dengan program-program yang bagus dan berkualitas seperti pertukaran pemuda antar provinsi maupun antar negara," ujarnya.

"Dari program pertukaran pemuda ini bisa lebih mengetahui cara orang lain yang berbeda-beda satu sama lain bagaimana mereka kesehariannya, belajar, menjalankan hidup sehari-hari. Dari itu kita bisa mendapatkan perspektif yang berbeda dan membuka pemikiran kita jadi lebih tahu dengan orang lain," tambahnya.

"Dari program itu kita bisa menerapkan nilai-nilai dan norma-norma yang baik untuk modal peradaban yang lebih baik di dunia," pungkas Alia. dilansir kemenpora.go.id