OJK: Terus Lakukan Transformasi Organisasi Berkontribusi Bagi Indonesia

SHARE


CARAPANDANG - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan bahwa OJK telah dan akan terus melakukan transformasi organisasi untuk menjadi lembaga negara yang semakin berkontribusi bagi Indonesia. “Langkah transformasi dan perubahan telah kita hasilkan bersama-sama untuk menjadikan OJK jauh lebih baik dan adaptif terhadap perkembangan zaman dan harapan stakeholders,” kata Mahendra dalam pidato upacara HUT RI ke-78 melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Adapun pembenahan yang dilakukan mencakup pada aspek organisasi, sumber daya manusia (SDM), budaya, proses bisnis, sistem informasi serta penguatan penegakan hukum untuk memperkokoh integritas sistem keuangan. Mahendra menilai, penguatan internal dan integritas OJK juga diimplementasi dari segi aspek tata kelola, meliputi audit internal berbasis risiko dan teknologi informasi, pengelolaan risiko prioritas dan strategis, fungsi review dan konsultansi, serta implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) di seluruh Satuan Kerja.

Berbagai penyempurnaan pada aspek pengaturan, pengawasan dan perizinan Lembaga Jasa Keuangan maupun perlindungan konsumen juga terus dilakukan dalam mendukung stabilitas sistem keuangan dan sistem perekonomian nasional. Di samping itu, sesuai mandat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), OJK telah membentuk satuan kerja koordinasi pengawasan dan perizinan terintergrasi, penguatan pengawasan market conduct, pembentukan satuan kerja yang mengintegrasikan pelaporan Lembaga Jasa Keuangan serta pengelolaan data dan statistik, serta reorganisasi struktur Kantor OJK di daerah.

“Mari seluruh insan OJK mendukung penuh transformasi tersebut mewujudkan One-OJK dan memenuhi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan untuk terus melaju menuju Indonesia Maju,” ujarnya. Memaknai tema peringatan hari Kemerdekaan tahun ini yang mana “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”, Mahendra mengatakan semangat tersebut harus diwujudkan dalam tindakan nyata salah satunya dengan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah sebagai sumber kekuatan perekonomian nasional.

Menurutnya, pada paruh pertama 2023 ini, mesin pertumbuhan ekonomi nasional telah bergeser kepada konsumsi rumah tangga dan investasi, sehingga untuk terus menggerakkan mesin pertumbuhan itu diperlukan pembangunan kekuatan-kekuatan ekonomi di daerah. “Pembangunan kekuatan-kekuatan ekonomi di Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa bukan lagi opsional tapi prasyarat utama jika Indonesia ingin tumbuh terus secara berkelanjutan. Mengutip dari Muhammad Hatta, Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa,” pungkasnya.