Pakar Literasi Berharap Perpustakaan Tidak Hanya Menjadi Tempat Membaca

SHARE

Ilustrasi (Net)


CARAPANDANG.COM - Perpustakaan di Kota Surabaya, Jatim sudah waktunya untuk menerapkan user friendly atau nyaman dan mudah digunakan oleh pengunjung.

Hal ini diungkapkan pakar literasi sekaligus Founder Ruang Pendampingan Psikologi dan Literasi (Pelita) Sinta Yudisia di Surabaya, Sabtu (28/8).

Dia menjelaskan berdasarkan temuannya secara umum publik masih suka datang ke perpustakaan namun ada pergeseran perilaku publik yang membuat mereka memiliki harapan baru dan berbeda terhadap perpustakaan.

"Di benak publik, ada harapan bahwa perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca buku atau mencari informasi saja tapi juga bisa menjadi tempat kumpul, rekreasi bahkan ekspresi," jelasnya. 

Maka itu, dia berharap perpustakaan  perlu tampilan lebih baik, tempatnya pun bisa di-rebranding, misal menjadi studio baca, kafe buku, one stop learning atau sekadar diubah menjadi perpustak@an. Ada penambahan @ di papan namanya.

Lebih lanjut dia mengatakan stigma perpustakaan dimana pustakawannya serius, tidak boleh bicara, banyak tumpukan buku tua harus diberikan solusi. Perpustakaan harus user friendly sebagaimana sudah berkembang di luar negeri seperti di negara Korea atau Finlandia.

Konsep user friendly tersebut memperbolehkan pengunjung boleh ngemil, duduk santai bahkan ada kafe di area perpustakaan, sarana prasarana juga berbasis teknologi IT, ada banyak event menarik seperti peluncuran buku, musik, bedah film termasuk banyak friendly space yang disukai anak muda.