PBB: Konflik Gaza Picu Wanita Kehilangan Banyak Suami Hingga 900 Orang

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Dari 493.000 wanita dan anak perempuan yang mengungsi dari rumah mereka akibat konflik di Gaza, diperkirakan terdapat 900 janda baru, seperti diungkapkan juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (20/10).

UN Women, atau Entitas PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women), memperkirakan jumlah janda tersebut dari total wanita yang menjadi kepala rumah tangga pascakematian pasangannya, ujar Farhan Haq, wakil juru bicara untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengutip studi yang baru saja dirilis berjudul "UN Women Rapid Assessment and Humanitarian Response in the Occupied Palestinian Territory".

Statistik laporan itu berasal dari penghitungan korban tewas di Gaza sejak 7 Oktober oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB di laman situs ReliefWeb per Kamis (19/10), kata laporan tersebut.

Studi itu menyebutkan lebih dari 3.785 warga Palestina tewas dan lebih dari 12.500 orang terluka, dengan 53 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

"Lebih dari 1 juta orang atau hampir setengah dari total populasi Gaza telah mengungsi, dan infrastruktur sipil di seluruh Gaza rusak signifikan, dengan 5.262 bangunan hancur atau rusak parah hingga saat ini," ungkap laporan tersebut. "Dampak terkait gender dari krisis ini tidak dapat disepelekan."

UN Women memperkirakan 1.487 pria tewas, yang mengakibatkan lonjakan jumlah janda, dengan hampir 900 rumah tangga baru yang dikepalai oleh wanita, dan 3.103 anak-anak kehilangan ayah mereka.

Selain itu, studi UN Women mengatakan Laporan Situasi 13 Oktober dari Dana Kependudukan PBB (United Nations Fund for Population Activities/UNFPA) menyebut terdapat 540.000 wanita usia subur di Gaza, termasuk 50.000 wanita hamil dan 5.522 di antaranya diperkirakan akan melahirkan pada bulan depan.