PBB Tak Masalah Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM –  Sebagai pengacara profesinal Yusril Ihza Mahendra tidak boleh pilih-pilih kasus. Maka itu, jika dia menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma’ruf itu merupakan hal yang sangat wajar dan tidak perlu dipersoalkan.

"Pak Yusril kan pengacara. Selama ini jadi pengacara HTI tidak diributkan, jadi pengacara buruh, pengacara habib tidak diributkan. Itu kan profesi Pak Yusril sebagai pengacara. Pengacara kan tidak boleh menolak, pilih-pilih kasus,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Bulan Bintang Jurhum Lantong, Senin (5/11) malam.

Jurhum mengatakan keputusan yang telah diambil Yusril yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) tidak berpengaruh terhadap situasi partai. Saat ini, PBB dalam kondisi baik-baik saja.

Saat ditanya soal suara PBB hendak diarahkan kemana, dia mengungkapkan bahwa hal tersebut akan diputuskan setelah Rakornas pada Desember mendatang. Maka, saat ini PBB belum ada keputusan untuk merapat ke salah satu pasangan capres-cawapres.

"Kita masih menunggu rakornas awal Desember nanti, di Jakarta. Sebagai partai tentunya, sesuai prosedur organisasi. Saat ini juga ada individu yang mendukung Pak Prabowo, ada yang mendukung Pak Jokowi. Tapi nanti tetap keputusan partai, melalui rakornas," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan pada Rakornas nanti tidak hanya membicarakan soal Pilres, yang paling penting adalah membahas strategi bagaimana PBB bisa masuk dalam parlemen.

Perlu diketahui Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra telah menetapkan bahwa dirinya menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Yusril mengungkapkan kesediaannya menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf, bermula dari pertemuannya dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, beberapa waktu lalu. Yusril mengatakan, sebagai pengacara Jokowi-Ma'ruf, dirinya tidak dibayar.

"Pak Erick mengatakan, jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ini prodeo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja. Dulu pada Pilpres 2014, saya juga pernah dimintai menjadi ahli dalam gugatan Pak Prabowo kepada KPU tentang hasil pilpres di MK dan itu saya lakukan, gratis juga, tanpa bayaran apa pun dari Pak Prabowo," kata Yusril.