Pemerataan Kualitas Guru Melalui Transformasi Teknologi di Bidang Pendidikan

SHARE

Ilustrasi, Sumber: DigitalBisa


CARAPANDANG -  Oleh:  Detia Yahya, Pemerhati Pendidikan, Alumni Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA) Jakarta

Mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul bukanlah pekerjaan yang mudah, diperlukan upaya yang serius dan berkelanjutan.  Maka itu, pekerjaan dalam urusan pendidikan bukan perkara yang “main-main”. Jika dikerjaan tanpa adanya gagasan-gagasan yang matang dan  cemerlang, maka tujuan mencetak SDM unggul akan sulit terwujud.

Salah satu tujuan dari kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga pendidikan merupakan hal yang  wajib untuk dipikirkan kemajuannya. Maka itu, upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia selalu dilakukan dengan cara yang terbaik di setiap masa pemerintahan dari Orde Lama hingga saat ini, Orde Reformasi.

Misalnya, pada pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi), mencetak sumber daya manusia (SDM) yang  unggul menjadi prioritas utama kerjanya selama lima tahun. Sebab,  Presiden Jokowi menyadari dengan memiliki banyak SDM unggul maka Indonesia akan siap menyambut perubahan zaman yang tingkat persaingannya semakin kompetitif.

Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di tingkat global jika masyarakatnya memiliki kualitas diri yang unggul. Sehingga kerja mencetak SDM unggul menjadi kunci untuk bersaing dengan masyarakat dunia.

Transformasi  teknologi bidang pendidikan

Fokus Presiden Jokowi dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Indonesia direspon dengan baik oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikdudristek). Di tangan Nadiem Anwar Makarim selaku  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) telah membuat sejumlah kebijakan  yang cemerlang dalam upaya menjawab keinginan presiden. Transformasi teknologi di bidang pendidikan pun gencar dilakukan Mas Menteri.

Transformasi yang dilakukan oleh Mas Menteri, pasti memiliki tujuan yang baik, yakni untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang  jauh lebih baik dari sebelumnya. Melalui program Merdeka Belajar bagi peserta didik, dan Kampus Merdeka bagi mahasiswa di perguruan tinggi telah membawa angin perubahan bagi pendidikan di Indonesia. Melalui program ini peserta didik dilatih untuk mengembangkan potensi diri secara maksimal.  Dan hingga saat ini program ini sudah berjalan sebanyak 22 episode Merdeka Belajar.

Transformasi teknologi  di bidang pendidikan juga menjawab tantangan kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang menerjang Indonesia pada tahun 2020 lalu. Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, pendidikan menjadi sektor yang paling terdampak.

Pada saat itu, kita semua merasakan adanya perubahan yang luar biasa dalam kehidupan manusia. Kegiatan atau aktivitas manusia berubah total yang awalnya bisa berkumpul dan bertatap muka, tidak lagi bisa dilakukan. Pembatasan tatap muka dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus dari Wuhan tersebut. 

Semua aktivitas, termasuk kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring/online. Ini sungguh, menjadi tantantan tersendiri bagi kegiatan belajar dan mengajar.  Dan kondisi seperti ini memberikan dampak kurang baik bagi proses pembelajaran, yakni terjadi ketertinggalan pelajaran (learning loss) yang dialami peserta didik.

Agar kegiatan mencerdaskan anak-anak bangsa tetap berjalan, pemerintah bekerja keras untuk menjawab permasalahan ini. Sehingga pandemi Covid-19 ini tidak menjadi penghalang dalam memberikan pelayanan yang berkualitas bagi peserta didik.

Pandemi Covid-19 bukanlah penghalang, tapi dengan adanya pandemi ini telah menggugah kesaadran semua pihak untuk melakukan transformasi dalam waktu singkat. Dan hal tersebut terbukti, pandemi ini telah  menghasilkan transformasi teknologi di sektor pendidikan.

Melalui transformasi teknologi di bidang pendidikan  yang dilakukan dalam waktu singkat ini telah memberikan dampak nyata yang bisa dirasakan langsung oleh insan pendidikan di seluruh Indonesia.

Mendikbutdristek Nadiem Makarim dalam keteranganya persnya menjelaskan bahwa transformasi teknologi di bidang pendidikan ini telah dirasakan oleh jutaan guru di Tanah Air, yakni lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi. Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri.

Selain itu, lebih dari 141 ribu sekolah telah terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka melalui Rapor Pendidikan.

Tidak hanya itu, tranformasi teknologi telah membantu terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.

Inovasi harus terus dilakukan

Mengutip apa yang disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek, Hasan Chabibie transformasi teknologi di bidang pendidikan memberikan dampak yang sangat nyata dalam meningkatkan kualitas guru di Tanah Air.

Dia menjelaskan dengan adanya platform Merdeka Belajar ini upaya pemerataan kualitas guru di seluruh Indonesia mulai dirasakan, sebab tidak hanya para guru di kota besar maupun daerah yang secara infrastruktur jaringan yang sudah mapan, antusias para guru di daerah 3T juga memaksimal menggunakan fitur-fitur  di platform tersebut. Dan sampai saat ini di daerah 3T sudah ada 100 ribu akun belajar.id teraktivasi, 29 ribu guru pengguna sudah mengakses platform Merdeka Mengajar, dan sebanyak 20 ribu guru aktif menggunakan 5 menu utama di platform Merdeka Mengajar.

Adanya transformasi teknologi di bidang pendidikan yang telah dilakukan oleh Kemendikbudristek  manfaatnya sangat dirasakan oleh para guru. Dan ini menjadi jalan dalam upaya meningkatkan kualitas guru-guru di Indonesia.

Hal ini dirasakan oleh guru SMA Negeri 1 Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, NTT, Elsa Nofarita Haumeni. Dengan adanya platform Merdeka Mengajar membantu dia dalam melakukan proses pembelajaran.  Dan dia pun sangat senang kerena dapat mengikuti perkembangan pendidikan melalui fitur-fitur, seperti pelatihan mandiri, dan mendapatkan bahan ajar yang berguna di kelas.

Melalui platform tersebut dia juga sering mendapatkan inspirasi dari fitur “Bukti Karya” yang diunggah oleh rekan-rekan guru di seluruh Tanah Air.  Dan dia merasa platform Merdeka Belajar membantu dirinya yang berada di wilayah 3T tidak tertinggal informasi dan perkembangan yang bisa diterapkan di kelas sehingga peserta didiknya bisa belajar dengan maksimal (Kompas, 31 Oktober 2022).

Untuk mencetak SDM unggul di Indonesia kerja mencerdaskan kehidupan bangsa tidak boleh jalan di tempat. Harus selalu lahir inovasi-inovasi baru, dalam upaya menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Jika tidak mengikuti perubahan zaman maka kita akan tergilas.

Teruslah melakukan inovasi-inovasi sehingga kita siap menjawab perubahan zaman. Sehingga kita akan menjadi bangsa pemanang. Semoga