Pemkab Pasuruan Imbau Warga Waspada Omicron

SHARE

Pemkab Pasuruan Imbau Warga Waspada Omicron


CARAPANDANG - Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, meminta warga mewaspadai COVID-19 varian baru, yakni omicron, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas sehari-hari.

Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dalam keterangan pers di Pasuruan, Rabu mengatakan meskipun daerah itu sudah memasuki pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1, tapi dirinya meminta masyarakat untuk mempertahankan disiplin protokol kesehatan.

"Tetap dijaga untuk memakai masker, karena saya lihat masyarakat sudah terbiasa, saya salut sekali. Semoga, meskipun ada varian baru, kita semuanya dilindungi oleh Allah SWT," katanya.

Ia mengatakan, per 3 Januari 2022, Kabupaten Pasuruan dinyatakan Level 1 PPKM. Turunnya level PPKM dari sebelumnya di Level 2 menjadi Level 1, semata-mata karena indikator capaian vaksinasi umum dan lansia (lanjut usia) serta penyebaran COVID-19 di Kabupaten Pasuruan yang telah memenuhi persyaratan.

Dalam hal cakupan vaksinasi, kata dia, persentase yang ditetapkan oleh pemerintah pusat hingga akhir Tahun 2021 untuk masyarakat umum sebesar 70 persen tercapai. Bahkan, dicapai pada dua hari sebelum pergantian tahun. Begitu pula dengan vaksinasi lansia yang juga mencapai lebih dari 60 persen.

"Alhamdulillah, Kabupaten Pasuruan kembali memasuki Level 1 PPKM karena cakupan vaksinasi dosis satu kita sudah mencapai 70 persen dan vaksinasi lansia juga sudah mencapai 60 persen," ujarnya.

Untuk mencapai target cakupan vaksinasi, Gus Irsyad, sapaan akrabnya, bersama seluruh anggota forkopimda dan para juru vaksin serta petugas gabungan menggelar garebek vaksin selama beberapa hari di akhir Desember 2021.

Cara tersebut dia nilai membuahkan hasil, karena selain dari rumah ke rumah warga, para petugas juru vaksin juga dilibatkan di semua kegiatan masyarakat, mulai dari pengajian, olahraga bersama, maupun kegiatan yang di dalamnya ada banyak orang.

"Pokoknya kami garebek vaksin, jadi semua kegiatan kami masuki. Ada pengajian, kami sela-selakan vaksinasi. Ada acara olahraga bersama, posyandu kami masuki vaksinasi. Dan hasilnya terbukti, sebelum akhir tahun, cakupan vaksinasi kami mencapai 70 persen untuk masyarakat umum dan lansia 60 persen," ujarnya.

Selama garebek vaksin, katanya, semua pemangku kepentingan terkait wajib terlibat, mulai dari TNI, Polri, petugas kesehatan (juru vaksin) dari dinas kesehatan maupun puskesmas hingga alim ulama dan tokoh masyarakat yang ikut melakukan pendekatan langsung kepada warga, khususnya mereka yang masih enggan untuk divaksinasi.

"Kami libatkan semua pihak untuk bisa menyukseskan vaksinasi sampai target yang dipatok untuk pemerintah pusat, yakni 70 persen di akhir tahun 2021, dan alhamdulillah terpenuhi," ujarnya.