Pemkot Surakarta Buka Kegiatan Belajar Mengajar secara Bauran Luring dan Daring

SHARE

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka


CARAPANDANG -  Setelah pembelajaran tatap muka dihentikan seminggu terakhir akibat munculnya klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah membuka kegiatan belajar mengajar secara bauran luring dan daring.

"Ini sudah mulai 'hybrid' (bauran luring dan daring, red.), lebih banyak yang PTM (Pembelajaran Tatap Muka)," ujar Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Senin (14/2).

Gibran menuturkan bahwa pembelajaran yang menerapkan sistem bauran tersebut dilakukan di seluruh jenjang. "Termasuk SMA/SMK, pembelajaran tatap muka 50 persen,"imbuhnya. 

Gibran mengatakan sistem bauran ini merupakan jalan tengah, sebab ada juga orang tua yang merasa keberatan apabila anak mereka mengikuti PTM. Maka itu, pihaknya memberikan pilihan agar yang bersangkutan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Berdasarkan data dari Pemkot Surakarta, 46 SMP melakukan PTM dan 27 lainnya PJJ. Sebanyak 396 PAUD dan TK, sedangkan delapan lainnya PJJ. Sebanyak 27 SD melakukan PJJ, sedangkan 200 lainnya PTM dan bauran.

Pihaknya akan melakukan evaluasi setelah PTM dilakukan selama satu minggu ke depan. Ia berharap, tidak ada lagi kasus Covid-19 di sekolah. "Harusnya kami perpanjang, lebih senang 'hybrid' seperti ini. Surveilans juga agar jalan lagi," katanya.

Terkait dengan kemungkinan muncul kasus baru setelah pelaksanaan surveilans atau pengamatan di sekolah, katanya, menjadi risiko yang harus ditanggung dengan harapan segera ada penanganan. "Dengan segala risikonya ya harus kita lalui," katanya.