Pemprov Kepri Pastikan Tarawih Boleh Dilakukan Asal Ikuti Prokes

SHARE

Ilustrasi - pelaksanaan shalat tarawih sebelum COVID-19 (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengizinkan seluruh masjid melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan 1442 Hijriah yang jatuh pada tanggal 13 April mendatang. Namun, catatan bagi pengurus, kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan umat islam tersebut harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri TS Arif Fadillah, Ahad, menyebutkan pemprov akan segera membuat surat edaran tentang pelaksanaan shalat tarawih di masjid kepada seluruh bupati/wali kota.

Dalam surat edaran itu, pihaknya meminta pengelola masjid memperketat protokol kesehatan bagi jamaah shalat tarawih.

"Jamaah harus pakai masker, mengatur jarak shaf, dan menyiapkan sarana cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer," kata Arif Fadillah di Tanjungpinang.

Selain itu, katanya, masjid yang melaksanakan shalat tarawih dianjurkan telah mengikut sertakan imam, bilal, dan khatib untuk mendapatkan suntik vaksin COVID-19.

Dikatakannya untuk wilayah Kepri, khususnya Kota Tanjungpinang, Kota Batam, dan Kabupaten Bintan sudah melaksanakan vaksinasi terhadap ribuan imam hingga marbot masjid.

Upaya ini dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman saat melakukan ibadah shalat tarawih di masjid, karena mereka bakal berhadapan dengan berbagai kalangan jemaah.

"Setelah divaksin, tentu mereka lebih percaya diri melayani jamaah shalat tarawih di masjid," ujar Arif.

Lebih lanjut, Arif menyampaikan vaksinasi imam hingga marbot masjid diharapkan membuat masyarakat lebih khusyuk mengikuti shalat tarawih di rumah ibadah.

"Kita tidak ingin seperti Ramadhan tahun lalu, masjid tutup karena ada kebimbangan muncul klaster baru penularan COVID-19," demikian Arif.

Salah seorang imam masjid di Tanjungpinang Sugianto (67) mengaku sudah divaksin AstraZeneca dalam menyambut datangnya Ramadhan.

Dia dengan kesadaran sendiri ikut vaksinasi untuk melindungi diri, keluarga, dan jemaah shalat tarawih.

"Saya bersinggungan langsung dengan banyak jemaah masjid. Maka itu harus divaksin, biar aman dari penyebaran COVID-19," ujar Sugianto.