Pengamat: Idealnya Nilai Kinerja Menteri Setelah 1 Tahun Bekerja

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM -  Menilai kinerja menteri tidak boleh terburu-buru. Waktu yang ideal untuk menilai adalah berilah waktu bekerja selama satu tahun.

Hal ini disampaikan Dosen ilmu politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam di Jakarta, Sabtu (29/2).

Setelah diberi waktu setahun, lanjut dia presiden akan memiliki beberapa catatan tentang kinerja para pembantunya. Jika perempokan dilakukan saat ini, berdasarkan argumen sejumlah pihak tentang kinerja para menteri dalam 100 hari kerja cukup untuk menentukan apakah perlu diganti atau tidak maka hal itu cenderung prematur.

Dia menjelaskan alasannya- menurutnya masa tiga bulan kepemimpinan dan pemerintahan bagi para menteri cenderung lebih banyak dihabiskan untuk proses penyesuaian dan pemetaan langkah menuju implementasi kebijakan yang sesungguhnya.

"Terlebih lagi, dalam tradisi siklus keuangan negara, APBN belum cair hingga Maret 2020 ini. Praktis, APBN baru mulai berjalan efektif pada Maret hingga April," kata dia.

Hal yang paling penting untuk saat ini menurut dia adalah presiden perlu memiliki garis kebijakan yang lebih tegas dalam mengarahkan mesin kerja pemerintahannya. Kemudian, presiden juga harus sensitif dengan fenomena konflik kepentingan di sekitar pemerintahannya. "Konflik kepentingan adalah salah satu sumber utama tersumbatnya efektivitas kinerja birokrasi dan pemerintahan," katanya.