Pengamat LIPI : Hilangkan 20 Persen Threshold Agar Terbebas Dari Politik Pragmatis

SHARE

Pengamat Politik LIPI, Lili Romli (bantenhits.dok)


CARAPANDANG.COM - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lili Romli menilai, 20 persen threshold agar dihilangkan dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Pasalnya, aturan ini membuat politik menjadi pragmatis. Jika dihilangkan, ini akan memberikan dampak yang positif bagi perpolitikan di Indonesia.

Aturan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential treshold) tertera di Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Pasal tersebut mengatur parpol atau gabungan parpol harus mengantongi 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional untuk bisa mengusung pasangan capres dan cawapres pada 2019.

“Syarat 20 persen itu dihapus supaya seluruh parpol bisa bebas dari politik pragmatis dan mudah mencalonkan kadernya,” ujar Lili yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/7/2018).

Masih dikutip dari Kompas, Lili menuturkan, pembentukan koalisi partai politik berdasarkan pertimbangan kepentingan pragmatis semata. Menurut Lili, munculnya politik pragmatis salah satunya disebabkan dengan aturan ambang batas pencalonan (presidential treshold) presiden dan wakil presiden.

Seperti yang terjadi saat ini, sambungnya. Posisi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto “tersandera” dengan PKS, PAN, dan Demokrat dalam Pilpres 2019. Sebab, ketiga partai tersebut bersikeras dengan menyodorkan kadernya untuk menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2019.

"Susah juga (Prabowo Subianto), makanya saya bilang 20 persen threshold dihilangkan, supaya enggak pragmatis, supaya mereka ada kandidat dan tidak hitung-hitungan politik lagi. Kalau masih begitu, pasti hitung-hitunganlah, kan kalian tahu dalam politik itu enggak ada makan siang yang gratis," ujar Lili.

Di sisi lain, tutur Lili, hal yang sama juga terjadi di kubu koalisi petahana Joko Widodo. Menurut dia, koalisi di kubu Jokowi juga mengedepankan pragmatisme untuk memperoleh keuntungan.