Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Secara Tradisional Gorontalo Dihadiri Langsung Bupati Pohuwato Bersama Pejabat lainnya

SHARE

istimewa


Liputan: Hamid Toliu

CARAPANDANG [POHUWATO]-Seperti biasa pada pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW secara tradisional gorontalo dimulai dari malam hingga pagi hari sampai selesai pezikir membawakan ayat-ayat yang dibawakan secara bersama.

Pada pagi hari itu dilakukan doa atau du’a lo ulipu serta pembagian tolangga dan toyopo di masjid agung baiturrahmi yang dihadiri langsung Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama Wakil Bupati, Suharsi Igirisa, forkopimda pohuwato, asisten, staf ahli bupati dan pimpinan OPD yang diawali dengan penjemputan bupati dari rumah jabatan menuju masjid agung oleh pemangku adat, Sabtu, (08/10/2022).

Sampai di masjid, Bupati Saipul Mbuinga bersama forkopimda menempati tempat yang sudah disediakan, pun demikian dengan wakil bupati bersama istri-istri pejabat sudah disediakan tempat khusus yang dipadu dalam adat gorontalo. 

Usai pelaksanaan du’a lo ulipu dan pembagian tolangga dan toyopo, Bupati Saipul Mbuinga mengucap syukur Alhamdulillah dimana setiap tahun kita islam tidak pernah absen untuk memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW atau yang lebih dikenal dengan hari kelahiran dari nabi akhir zaman.

“Terpenting untuk dimaknai bersama dalam memperingati hari besar agama lebih khusus memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW kita bisa memedomani dan dapat menjadikan Nabi Muhammad sebagai panutan dalam bermasyarakat, bersosial dan beragama”,ungkap bupati.

Dijelaskan bupati, setiap tahun umat muslim di penjuru dunia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun bagi masyarakat gorontalo termasuk di pohuwato peringatan seperti ini memiliki keunikan tersendiri, karena disamping pelaksanaannya secara nasional juga dilaksanakan secara tradisional gorontalo yang dimulai dari malam hingga selesai esok harinya, dimana ini sudah merupakan tradisi warga gorontalo yang sudah turun temurun. 

Diakui pula, sejak abad 17 atau sejak Islam masuk ke gorontalo, tradisi ini dilaksanakan dan terus dilestarikan karena sejak dulu melekat pada adat gorontalo. Disamping itu juga hal ini menjadi satu perekat rasa kekeluargaan dan rasa persatuan kita sebagai warga gorontalo khususnya. Karena dimana dilaksanakan zikir (dikili) semalam suntuk dan pembagian walima pada besoknya. “

Namun demikian bahwa hikmah dari peringatan maulid ini perlu dipetik terutama mengupas kehidupan ke-Rasulan Nabi Muhammad sejak lahir sampai beliau wafat”,pungkas Bupati Saipul Mbuinga