Peringati Hari Lanjut Usia Nasional MPKS PP Muhammadiyah Gelar Diskusi Publik

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG -  Memperingati Hari Lanjut Usia Nasional tahun 2023, Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS)  Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar diskusi publik bertema "Kolaborasi Pemerintah, Dunia Usaha dan CSO dalam mewujudkan Lansia Terawat dan Bermartabat" pada Selasa (30/5) di  Kampus FISIP UMJ.

Acara yang berlangsung secara hybrid melalui zoom meeting  ini dihadiri ratusan peserta dari MPKS Pimpinan Wilayah Muhammadiyah seluruh Indonesia  dan sekitar 50 puluhan peserta luring  dari civitas akademika dan mahasiswa prodi Kesejahteraan Sosial FISIP UMJ.

Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara MPKS PP Muhammadiyah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhamadiyah Jakarta, dan Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi.

Hadir memberikan sambutan selamat datang Rektor UMJ Ma'mun Murod, pidato pengantar  Mariman Darto selaku Ketua MPKS PP Muhammadiyah serta Saad Ibrahim selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang memberikan Pidato Iftitah.

Selain itu hadir sebagai pemateri antara lain Adhi Santika pegiat kelanjutanusiaan, Rahmawati selaku dosen Kesejahteraan Sosial UMJ dan Ashabul Kahfi Ketua Komisi VIII DPR RI yang menyampaikan materi secara online.

Pada kesempatan ini Ketua MPKS Mariman Darto  menyampaikan  lima point  penting yang menjadi latar belakang dari  diskusi publik  tersebut, point 1). Kualitas hidup lansia. Dia mengatakan bahwa  isu tersebut menjadi perhatian terutama di negara-negara maju, di mana pola hidup manusia semakin lambat dan tenaganya semakin berkurang.

Selanjutnya, point kedua tentang kesenjangan sosial. Menurutnya hal ini menjadi perhatian terutama di negara-negara berkembang di mana orang tua sering kali ditinggal oleh keluarga yang pergi mencari pekerjaan di luar negeri.

Untuk point ketiga soal pengasuhan dan perawatan terutama pada orang tua tunggal tanpa keluarga. “Point keempat adalah isolasi dan kesepian, dimana orang tua merasa kesepian dan terisolasi dari hubungan sosial mereka,”

Point kelima adalah terkait pendidikan dan pelatihan.  Dia mengatakan bahwa semakin sulit orang tua untuk memenuhi kebutuhan sendiri maka sulit untuk mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang terus bergerak maju.

Diskusi juga membahas kondisi realisasi perwujudan kesejahteraan kehidupan masyarakat lanjut usia di Indonesia, berbagai data dan kajian lapangan pun disajikan mengenai kondisi dan tantangan dalam mewujudkan kesejahteraan sosial lansia. Karena itu, perlu kerjasama lintas sektor dan pemenuhan berbagai instrumen dimulai dari regulasi yang memadai, perbaiki maindset tentang lansia, dan sosialisasi mengenai pentingnya mewujudkan ekosistem masyarakat yang berpihak dan peduli terhadap pada lansia.

“DPR mendukung program-program Kemensos dalam untuk merawat lansia. Dan siap untuk membuat regulasi yang mendukung lansia”, ujar Ashabul Kahfi.

Acara ini diakhiri dengan penyampaian testimoni oleh peserta yang merupakan penghuni Muhammadiyah Senior Care di RSI Jakarta Pondok Kopi. Sebagai penutup hadir memberikan sambutan, Faozan Amar, Staf Khusus Menteri Sosial RI tentang program dan kebijakan dilakukan Kementerian Sosial.

“Kemensos memberikan kemudahan bagi lansia dalam penyaluran Bansos, seperti dikirim langsung ke rumah lansia serta program permakanan. Mari rawat dan muliakan lansia,” ajak Faozan.