Pertamina Tunjukkan Komitmen Energi Ramah Lingkungan Saat KTT G20

SHARE

ilustrasi pertamina


CARAPANDANG -  Pertamina Patra Niaga telah menunjukkan komitmen dalam mendukung pemerintah untuk penggunaan energi bersih pada pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 15-16 November lalu.

Pada perhelatan berskala internasional itu Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus menyediakan setidaknya 57 SPBU Green Energy Station (SPBU GES) di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Buleleng.

"Di SPBU GES kami disediakan produk-produk BBM ramah lingkungan seperti Pertamax Series dan Dex Series serta Charging Station untuk mobil dan bus listrik serta tujuh Battery Swapping Station untuk motor listrik," ujar Sales Area Manager wilayah Bali Gusti Anggara dalam keterangannya di Kabupaten Gianyar, Kamis.

Ia mengatakan perhelatan KTT G20 sangat kental dengan nuansa penggunaan energi yang lebih baik dan ramah lingkungan dan merupakan hajatan penting bagi Indonesia dan juga Pertamina.

Pihaknya mendukung program transisi energi dengan menghadirkan Charging Station untuk bus listrik yang membawa tamu delegasi berbagai negara dan menyediakan Battery Swapping Station yang memudahkan para ojek daring dalam beraktivitas selama perhelatan G20.

“Untuk stok dan penyaluran BBM dan LPG selama acara KTT G20 kemarin kami pastikan berjalan aman dan lancar," katanya.

Gusti menjelaskan selain Charging Station, SPBU GES juga didukung dengan keberadaan PV Solar System yang dapat menyuplai kebutuhan listrik untuk operasional SPBU tersebut.

Sementara itu Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menambahkan Pertamina Patra Niaga juga berhasil mencukupi kebutuhan avtur pesawat delegasi KTT G20.

"Pemimpin dari masing-masing negara ini membawa pesawat sendiri-sendiri. Sudah kami antisipasi untuk menyediakan avtur agar kebutuhannya bisa dilayani," ungkap dia.

Menurutnya selama periode KTT G20, konsumsi avtur di bandara pendukung mengalami peningkatan sebesar 18 persen. Tidak hanya Bandara I Gusti Ngurah Rai, peningkatan juga terjadi di Bandara Juanda, Lombok dan Banyuwangi.

"Di periode event G20, konsumsi avtur di empar bandara tersebut secara total meningkat dari konsumsi normal sebesar 1819 KL per hari menjadi 2139 KL per hari. Kenaikan terbesar terjadi di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan Juanda, Surabaya," ujar Deden Mochammad Idhani.