Perundungan di Salah Satu SMPN di Lubuk Basung, Kadis Dikbud Agam Ambil Langkah Konkrit

SHARE

Menyikapi perundungan siswa di salah satu SMPN di Lubuk Basung yang viral di medsos, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Alfiandri sewaktu mengetahui kasus tersebut, langsung mengambil langkah-langkah kongrit dengan menugaskan Sekretaris


Laporan: Linda Sari

AGAM, CARAPANDANG.COM - Menyikapi perundungan siswa di salah satu SMPN di Lubuk Basung yang viral di medsos, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam Alfiandri sewaktu mengetahui kasus tersebut, langsung mengambil langkah-langkah kongrit dengan menugaskan Sekretaris Dinas bersama Kabid SMP turun langsung melakukan pertemuan bersama pihak-pihak terkait.

Pihak-pihak terkait yang hadir dalam pertemuan itu adalah dari pihak kepolisian Polres Agam Kanit IV Sat Intelkam, Kanit Reskrim Polsek Lubuk Basung, Bhabinkamtibmas Nagari Geragahan, Pemerintah Nagari, Satgas Perlindungan Anak, Walinagari Garagahan, Ninik Mamak Garagahan serta PWI yang diadakan di SMP setempat,Selasa (24/10). 

Dalam pertemuan itu didapat keterangan singkat dari Kepala Sekolah, Laila Rahmawati, bahwa kejadian perundungan terjadi di luar sekolah Senin sore 23 Oktober 2023 kemaren, dan telah dilakukan pemanggilan oleh Kepala Sekolah  terhadap siswa serta para orang tua pelaku dan pihak korban untuk penyelesaian. 

"Kami pihak sekolah telah mengetahui kejadian ini Senin kemarin dan memanggil siswa-siswa baik pelaku maupun korban serta telah menyurati para orang tua untuk hadir guna penyelesaian kejadian tersebut pada Hari Rabu, (25/10)," kata Laila. 

Dari keterangan Laila Rahmawati diketahui kejadian ini berawal seorang siswa laki-laki SMPN pulang sekolah berjalan kaki mendapati sekelompok siswa laki laki lain dan meminta korban untuk berkelahi dengan seorang siswa laki-laki lainnya, namun siswa tersebut tidak mengindahkan/melayani dan terus melanjutkan perjalanan, karena tidak melayani permintaan pelaku langsung mengejar dan menghajar siswa dan menjadikannya sebagai korban perundungan. 

Hal senada juga dikatakan oleh sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Adriyanti  dan Kepala Bidang SMP Alfiandri yang mewakili Kepala Dinas  pada pertemuan tersebut melalui telepon. Dikatakan kejadian diketahui dari Dinas melalui akun Facebook salah Seorang warga yang viral di media sosial.

"Mengetahui kejadian itu viral di media sosial kami atas arahan Kepala Dinas langsung turun melakukan pertemuan di sekolah tersebut dengan pihak sekolah dan beserta pihak-pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan," kata Yanti dan Alfianadri.

"Dalam pertemuan itu disepakati mediasi dengan keluarga korban dan pelaku untuk diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi hal tersebut belum mendapatkan keputusan dikarenakan mamak dari pihak korban tidak bisa hadir dan pertemuan tersebut akan dilanjutkan pada esok harinya antara mamak kedua belah pihak, apabila dari pertemuan tersebut tidak menemukan titik terang maka pihak keluarga korban akan melaporkan permasalahan tersebut ke Polres Agam," ungkapnya. 

Terkait pemilik akun Facebook @sarul yang meuplouad video perundungan juga dihadirkan dalam pertemuan tersebut dan telah bersedia untuk menghapus vidio tersebut dan meminta maaf kepada pihak Dinas Pendidikan Pemda Kab. Agam, Pihak sekolah, pemerintahan nagari, Ninik mamak dan orangtua dari para pelaku perundungan tersebut.

Selanjutnya, ia juga menginstruksikan kepada seluruh kepala SMP se-kabupaten Agam agar meningkatkan pengawasan kepada siswa dan kepada orang tua diharapkan untuk melaporkan kejadian perundungan kepada sekolah agar segera dapat diatasi. 

"Sesuai dengan arahan kepala Dinas sewaktu Sosialisasi Permendikbud Ristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penaganan Tindak kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan beberapa minggu yang lalu, mari kita bersama sama deteksi tindakan perundungan sejak dini, pihak sekolah aktif memberikan sosialisasi terkait perundungan, dan berikan dukungan kepada korban," ajak Yanti/Alfiandri.

Di sisi lain, pada sore tadi, kepala sekolah yang dikonfirmasi tentang kabar korban dibawa ke rumah sakit yang bersangkutan menyatakan kebenarannya.

"Memang saat ini korban sedang berada di RS untuk memeriksa kesehatan pasca perundungan, Hal ini dilakukan keluarga berdasarkan saran keluarga pelaku dan pihak sekolah turut mendampingi yang bersangkutan," tutup Kepsek.