Pesantren Babul Maghfirah Aceh Besar Kini Memiliki Bank Wakaf Mikro

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG -  Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso telah meresmikan bank wakaf mikro (BWM) di dayah (pesantren) terpadu Babul Maghfirah Aceh Besar, dan ini menjadi yang pertama di tanah rencong.

"Kita telah meresmikan bank wakaf mikro Babul Maghfirah, ini luar biasa karena menjadi yang pertama di provinsi Aceh," ujarnya di Aceh Besar, Jumat (8/4). 

Bank wakaf mikro tersebut sebenarnya sudah direncanakan sejak 2019 lalu, namun karena pandemi COVID-19 peresmiannya tertunda hingga hari ini.

Wimboh menyampaikan, OJK menginisiasi lahirnya bank wakaf mikro tersebut untuk memberikan akses kepada masyarakat lebih luas melalui pembiayaan, pembinaan dalam berusaha.

"Selain pembiayaan nantinya kita juga memberikan pembinaan pemasaran dengan digitalisasi, dan akan bekerja sama dengan instansi pemerintah di Aceh, termasuk bagaimana penjualan menggunakan platform e-commerce," ujarnya.

Dia berharap lembaga ini bisa memberikan nilai tambah terhadap pesantren untuk pembinaan kehidupan lebih layak lagi hingga bisa menumbuhkan para pengusaha dari sini.

Selanjutnya, dia mengatakan, untuk satu bank wakaf mikro tersebut idealnya membutuhkan donasi awal sebesar Rp8 miliar, di mana setengahnya digulirkan dan sebagian disimpan untuk operasional.

Sementara ini, bank wakaf tersebut baru memiliki modal awal Rp4 miliar yang didonasikan oleh Laznas BSI, sembari mencari nasabah tambahan, sehingga modalnya semakin meningkat. "Ini berjalan terus, kita harapkan nanti kalau nasabah sampai tiga ribu orang, maka ini terus berkelanjutan sampai kapanpun," demikian Wimboh.