Prabowo: Pertahanan Penting untuk Lindungi Segenap Bangsa Indonesia

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Saat menyampaikan visi, misi, dan program kerja dalam debat, Prabowo menegaskan bahwa pertahanan penting untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Kita kembali kepada dasar tujuan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar kita, dalam pembukaan Undang-Undang 1945 tercantum sangat tegas bahwa tujuan nasional kita yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Jadi, fungsi dari negara yang pertama adalah melindungi, berarti pertahanan," tutur Prabowo.

Dalam sesi debat itu, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo kompak mengkritik kebijakan pembelian alutsista bekas oleh Kemhan di bawah kepemimpinan Prabowo.

Anies dan Ganjar menilai kebijakan itu berisiko terhadap pertahanan Indonesia serta keselamatan prajurit sebagai pengawak alutsista.

Menurut Prabowo, pembelian alutsista tidak bisa dilihat dari baru atau bekasnya, tetapi dari masa pakainya; misalnya, jam terbang (flying hour) untuk pesawat.

Dalam debat, Prabowo juga menjawab tudingan Anies soal utang negara yang tidak produktif, salah satunya untuk membeli alutsista bekas.

Menurut Prabowo, apa yang disampaikan Anies soal alutsista bekas menyesatkan dan tidak pantas disampaikan oleh seorang profesor. Sebab, kata Prabowo, alutsista bekas yang ada di Indonesia masih berusia muda.

"Jadi, barang-barang bekas itu, menurut saya, menyesatkan rakyat. Itu tidak pantas seorang profesor ngomong begitu, karena dalam pertahanan hampir 50 persen alat-alat di mana pun adalah bekas, tapi usianya masih muda," ucap Prabowo.

Dalam debat ketiga capres-cawapres itu, Prabowo juga menyinggung soal "negara-negara selatan", di mana Indonesia kini telah menjadi panutan bagi negara-negara di wilayah selatan.

"Kita sekarang pun sudah jadi panutan bagi banyak negara di Afrika, begitu banyak negara di Afrika sekarang melihat ke kita, datang, minta dan belajar dari kita karena kita dianggap negara selatan yang cukup berhasil," ujarnya. dilansir antaranews.com