Prof Dr H Baedhowi Tutup Usia, Ketum PP Muhammadiyah: Dia Sosok Yang Mencintai Pendidikan Secara Total

SHARE

Istimewa (Net)


CARAPANDANG.COM - Kabar duka dari persyarikatan Muhammadiyah. Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah,  Prof Dr H Baedhowi meninggal dunia pada hari Ahad 4 Juli 2021 pukul 09.40 WIB.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah meninggal dunia Prof Dr H Baedhowi, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah,"  ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Ahad (4/7).

Haedar menyampaikan doa terbaik kepada almarhum, semoga Allah SWT mengampuni seluruh dosa-dosanya, dan menerima seluruh amal ibadahnya. 

 “Semoga almarhun husnul khatimah, diampuni kesalahannya, diterima amal ibadahnya, serta ditempatkan di jannatun na’im,” ucapnya.

Dia mengatakan, almarhum dikenal sebagai sosok pemikir sekaligus praktisi yang memahami dunia pendidikan secara mendalam dan luas. Haedar mengatakan, saat almarhum masih di Kemendikbud maupun di Persyarikatan Muhammadiyah, dia sangat menekuni dan mencintai pendidikan secara total, sehingga hidupnya dihabiskan untuk berkhidmat memajukan pendidikan.

“Beliau sosok yang ramah, luwes, dan bergaul luas dengan banyak kalangan di lingkungan pegiat dan penggerak pendidikan. Komitmennya untuk memajukan pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah sangat tinggi dan tidak kenal lelah,”ujarnya. 

Dia menjelaskan pada periode ini Prof Baedhowi bersama kolega di Majelis Dikdasmen begitu serius memprogram pendidikan unggul atau pendidikan utama Muhammadiyah. Selalu rutin memberikan info khusus kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah.

“Terakhir menyusun Peta Jalan Pendidikan  Muhammadiyah, Pangkalan Data Pendidikan Muhammadiyah, dan Penyelenggaraan Pendidikan Muhammadiyah di masa pandemi dengan pembelajaran daring.

Semoga pengkhidmatan Prof Baedhowi dalam memajukan pendidikan dasar dan menengah menjadi tonggak bagi masa depan pendidikan Muhammadiyah yang unggul berkemajuan,” imbuh Haedar.

Kita kehilangan salah satu tokoh pendidikan Muhammadiyah yang ikhlas, bersahaja, dan berwawasan luas. “Generasi selanjutnya dapat menjadi penerus yang dapat membawa keunggulan dan kemajuan pendidikan Muhammadiyah di tengah persaingan yang semakin berat,” demikian Haedar.