PSI: Visi-Misi Jokowi Menjawab Tantangan Bonus Demografi

SHARE

Ilustrasi


CARAPANDANG.COM - Untuk menjawab tantangan bonus demografi yang dihadapi Indonesia ke depan, maka calon presiden petahana sudah menyiapkan tiga poin program.

Hal ini disampaikan Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Praudi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (25/2) menanggapi pidato capres Joko Widodo pada acara Konvensi Rakyat bertajuk "Optimis Indonesia Maju" di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jabar, Minggu (24/2) malam.

"Sebagai demografer, saya bangga Pak Jokowi paham betul terhadap tantangan di era bonus demografi. Hal itu tertuang secara komprehensif di dalam visi misi yang disampaikannya dalam pidato konvensi rakyat,"  jelasnya. 

Dedek mengatakan penyampaian visi misi Jokowi merupakan bentuk optimisme dalam menyambut peluang bonus demografi. Dia menambahkan Jokowi dalam pidatonya menyampaikan minimal tiga poin dari visi misinya yang menjawab tantangan fundamental bonus demografi, yakni pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan pemuda.

"Pertama, Kartu Indonesia Pintar hingga bangku kuliah. Kedua, Peningkatan kualitas pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan ekspansi badan-badan pelatihan. Ketiga, Ekspansi, revitalisasi dan penguatan sentra-sentra digital, serta membangun pembangunan SDM digital," jelas Calon anggota legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari daerah pemilihan Jawa Barat IX ini. 

Menurutnya tiga poin ini tergabung di dalam rangkaian skema pemberdayaan pemuda. "Tiga program tersebut akan mendorong peningkatan kualitas SDM pemuda kita, agar siap pakai, sesuai kebutuhan zaman dan kompetitif," ucapnya.

Mengenai pemberdayaan perempuan Mantan peneliti kebijakan United Nations Population Fund ini menambahkan menyinggung  dua program unggulan capres 01 tersebut. "Program 'childcare' atau penitipan dan pengasuhan anak secara masif, juga akan mendorong kesetaraan kesempatan kerja antara perempuan dan laki-laki," tuturnya.

Ada juga, program-program modal usaha bagi perempuan seperti "Mekar" akan dilipatkandakan jumlah penerimanya. "Tentu, pidato politik substantif dan penuh dengan gagasan konkrit ini membuat orasi-orasi berapi-api kubu sebelah jadi terdengar minim substansi," kata Dedek.