Ratusan Keluarga Tak Mampu di Papua Barat Daya Nikmati Listrik

SHARE

Penyambungan aliran listrik ke rumah warga kurang mampu di Kampung Kaibus, Distrik Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya.


CARAPANDANG -  Sebanyak 342 keluarga tidak mampu di Provinsi Papua Barat Daya bisa menikmati listrik setelah pemerintah bersama DPR dan PT PLN (Persero) bersinergi menyalurkan sambungan listrik gratis dari program Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL).

Sekretaris Daerah Kabupaten Sorong Selatan Dance Nauw di Teminabuan, Senin, mengatakan keberadaan listrik sangat membantu masyarakat dalam beraktivitas produktif di malam hari termasuk aktivitas belajar untuk anak sekolah.

Karena itu bantuan ini menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik lewat penyediaan akses listrik.

"Pemasangan listrik ini memberikan manfaat secara signifikan dalam aktivitas kehidupan di berbagai aspek. Listrik telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan. Saat ini masyarakat tidak melakukan penyambungan listrik secara ilegal karena sangat membahayakan," ujar Dance.

Hadirnya listrik di wilayah itu disambut suka cita oleh warga setempat.

Wahyu, salah satu warga Kampung Kaibus, Distrik Teminabuan, mengaku bahagia atas bantuan yang diberikan pemerintah dan PLN karena kini dirinya dan keluarga tidak  kesulitan untuk mendapatkan listrik lagi.

"Saya sangat senang dengan bantuan listrik ini karena sangat terbantu. Dulu kami menyambung listrik dari tetangga dan biayanya cukup besar. Kalau sekarang sudah cukup ringan," tuturnya.

Wahyu menyebut dulu harus mengeluarkan biaya hingga Rp200 ribu setiap bulan untuk kebutuhan listrik.

"Terima kasih untuk pemerintah dan PLN atas bantuan dan perhatiannya," ucapnya.

Anggota Komisi VII DPR RI Rico Sia mengatakan kehadiran listrik sangat penting bagi masyarakat. Oleh karena itu, dirinya siap membantu agar bantuan bisa didapatkan secara merata oleh seluruh masyarakat.

"Mari kita bekerja sama untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Untuk aparat desa saya ucapkan terima kasih atas penyampaian data yang akurat sehingga bantuan bisa diberikan tepat sasaran. Saya juga terima kasih untuk PLN yang juga berjuang melistriki seluruh daerah tanpa terkecuali," kata Rico Sia.



Sementara itu Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wanhar mengatakan program BPBL yang diterima masyarakat berupa pemasangan instalasi kelistrikan, tiga buah lampu, sebuah stop-kontak dan voucher token senilai lima puluh ribu rupiah. Hadirnya program ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk menikmati akses listrik.

Wanhar menambahkan,  BPBL di Distrik Teminabuan sendiri diberikan kepada 59 rumah tangga kurang mampu.

Rencananya untuk target tahun 2023 Program Bantuan Pasang Baru Listrik dengan daya 900 VA akan diberikan kepada 83.000 rumah tangga kurang mampu yang tersebar di 32 provinsi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penyaluran listrik gratis melalui program BPBL merupakan wujud nyata dari komitmen negara hadir dalam mewujudkan energi berkeadilan.

Oleh karena itu, PLN akan terus mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) agar seluruh masyarakat dapat mengakses listrik sehingga mendorong roda perekonomian.

"Saudara-saudara kita khususnya yang berada di daerah terpencil berhak menikmati energi listrik. Untuk itulah PLN, atas arahan dan dukungan pemerintah mendapatkan mandat ini sehingga dalam kondisi apapun, kami harus bisa menyalurkan listrik kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Darmawan.

Dalam beberapa tahun terakhir, rasio elektrifikasi terus meningkat. Pada 2015, rasio elektrifikasi nasional baru mencapai 88,3 persen, sementara pada akhir 2022 telah mencapai 99,63 persen.