Rupiah Melemah di Tengah Prospek Berlanjutnya Kenaikkan Bunga Fed

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ditutup melemah di tengah prospek berlanjutnya kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve.

Rupiah ditutup melemah 54 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.892 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.838 per dolar AS.

"Dolar AS menguat dibalik masih terjaganya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Dolar AS menguat di tengah prospek berlanjutnya kebijakan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve seiring pasar yang mencerna pesan dari sejumlah pejabat Federal Reserve AS pada pekan lalu.

Para pejabat bank sentral mengatakan bahwa The Federal Reserve perlu terus menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi yang tinggi dalam beberapa dekade terakhir, meskipun ada perdebatan untuk seberapa cepat dan seberapa tinggi untuk menaikkan suku bunganya.

Pejabat The Fed yang memberikan dukungan kenaikan suku bunga diantaranya adalah Presiden Fed San Fransisco Mary Daly yang cenderung mendukung kenaikan 50 basis poin (bps) atau 75 bps pada September.

Sementara Presiden Fed St Louis James Bullard mendukung kenaikan suku bunga sebesar 75 bps dan dia mengatakan bahwa suku bunga akan berada di area 3,75 persen - 4 persen pada akhir tahun ini.
 

Halaman : 1