Saat K-pop Tidak Sepenuhnya Diterima di Industri Musik Amerika

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Popularitas K-pop semakin meningkat akhir-akhir ini melalui hadirnya grup-grup idola seperti Bangtan Sonyeondan (BTS) dengan karya musik dan prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

BTS menaklukkan tangga lagu Billboard beberapa kali dengan melalui lagu hit seperti "Butter" (2021) dan "Dynamite" (2020) dan menjadi artis K-pop pertama yang mendapatkan nominasi Grammy pada tahun 2020.

Tetapi, ini tak berarti K-pop mendapatkan penghargaan dari orang-orang di industri musik Barat, seperti diungkapkan manajer publisitas Helix Publicity, Britanny Press.

"Meskipun lebih banyak grup K-pop datang ke Amerika untuk promosi mereka dan beberapa mendapatkan nominasi penghargaan yang layak di penghargaan musik Amerika, tampaknya banyak orang di industri musik AS masih ingin K-pop pergi, percaya itu hanya sekedar iseng-iseng," kata dia seperti dikutip dari The Korea Times, Senin.

Helix merupakan agensi publisitas yang berbasis di New York City dan didedikasikan untuk mempromosikan artis K-pop dan Asia di pasar internasional. Saat ini mereka bekerja sama dengan bintang K-pop seperti Wheein MAMAMOO, AB6IX dan LIGHTSUM.

Press menjelaskan, masih ada orang-orang berpikiran tertutup yang tidak mengerti K-pop karena bahasanya berbeda dari mereka. Di sisi lain, orang-orang di industri musik Amerika juga masih memiliki pandangan yang ketinggalan zaman soal K-pop.

Hal lainnya, yakni pandangan rasis terhadap artis Asia dan banyak dari mereka yang tidak menganggap K-pop sebagai musik yang sesungguhnya.

Beberapa profesional media besar bahkan mencemooh artis K-pop dan Asia dengan bertanya alasan Helix tidak bekerja dengan artis kulit putih mana pun.Menurut Press, mereka ini bahkan sering tidak mendengarkan atau memberikan pertimbangan apa pun kepada artis yang sedang dia dan tim promosikan.

"Ini benar-benar memalukan, tapi aku harap ini secara bertahap akan berubah seiring berjalannya waktu dan artis K-pop terus mempromosikan musik mereka di seluruh dunia," tutur dia.

Press ingin Helix membantu membuat suara penyanyi K-pop dan artis Asia terdengar di Amerika dan bagian dunia lainnya, tanpa mengorbankan citra mereka untuk menjadikannya lebih "Barat".Dia berpendapat, dibutuhkan waktu terlalu lama bagi orang Asia untuk dihargai secara luas di Barat terlepas dari bakat mereka.

Dulu, ketika penyanyi Korea datang ke Amerika Serikat hampir tidak terliput di media dan hanya penggemar mereka yang tahu tentang berita tersebut. Bahkan ketika mereka hadir di acara radio atau Televisi, ini hanya berdampak kecil sehingga kebanyakan orang tidak menyadari atau mengingat Girls' Generation (SNSD) tampil di acara "Late Show with David Letterman" dan Wonder Girls membuat film dengan saluran Nickelodeon pada tahun 2012.
 

Halaman : 1