Selasa Sore, IHSG Ditutup Turun Ikuti Pelemahan Bursa Saham Asia

SHARE

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.


CARAPANDANG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 36,94 poin atau 0,94 persen ke posisi 6.830,20. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,99 poin atau 0,62 persen ke posisi 958,37.

"Di akhir perdagangan, pergerakan IHSG dan bursa regional tertahan di zona merah, masih dipengaruhi lambatnya pemulihan ekonomi China yang berpotensi berimbas pada ekonomi global, dan kerugian yang dibukukan pengembang terbesar China Evergrande Group,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi China membuat JPMorgan Chase & Co, Morgan Stanley dan Citigroup memangkas pertumbuhan ekonomi China untuk tahun 2023 menjadi 5 persen.

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Yellen memperingatkan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan efek secara global, yang mana banyak negara yang bergantung terhadap pertumbuhan China, terutama negara di Asia, namun dapat juga berdampak pada AS.

Selain itu, pasar juga mencermati perusahaan pengembang terbesar China Evergrande Group sebagai pengembang dengan utang terbesar di dunia, yang mengalami kerugian besar selama dua tahun terakhir menjelang rencana restrukturisasi utang luar negeri yang diusulkan.

China Evergrande Group sedang berusaha menyelesaikan restrukturisasi utang terbesar setelah membukukan kerugian lebih dari 81 miliar dolar AS selama dua tahun. Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.

Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor barang konsumen non primer sebesar 0,41 persen.

Sedangkan, sepuluh sektor terkoreksi yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 1,38 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor kesehatan yang masing- masing turun 0,73 persen dan 0,73 persen. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TGUK, BULL, RELF, BGTG dan GRPM.

Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni CUAN, GULA, EURO, WIDI dan INDO. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.184.473 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,36 miliar lembar saham senilai Rp10,31 triliun.

Sebanyak 182 saham naik, 354 saham menurun, dan 206 tidak bergerak nilainya. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 102,60 poin atau 0,32 persen ke 32.493,90, indeks Hang Seng melemah 398,05 poin atau 2,05 persen ke 19.015,72, indeks Shanghai melemah 11,81 poin atau 0,37 persen ke 3.197,82, dan indeks Strait Times menguat 0,17 poin atau 0,01 persen ke 3.254,26.