Seminar Kebangsaan UNESA, Ketum KNPI Khairunnisa Minta Memori Kolektif Pemuda Harus Punya Orientasi

SHARE

Ketua Umum DPP KNPI, Putri Khairunnisa menyatakan generasi muda harus menajamkan berbagai instrumen, inovasi, perspektif, dan ide-ide keindonesiaan melalui pendekatan ilmiah dan riset.


CARAPANDANG - Untuk peningkatan nilai-nilai keadilan sosial, kesejahteraan umum, dan kecerdasan kehidupan bangsa. Ketua Umum DPP KNPI, Putri Khairunnisa menyatakan generasi muda harus menajamkan berbagai instrumen, inovasi, perspektif, dan ide-ide keindonesiaan melalui pendekatan ilmiah dan riset.

“Memori kolektif pemuda harus hadir dan punya orientasi untuk mewujudkan atau mentransformasi bangsa ke arah yang lebih baik,” ujarnya di Auditorium Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Negeri Surabaya (FEB UNESA).

Dalam seminar kebangsaan yang diisi narasumber konsultan politik, Eko Satriya Hermawan, S.Hum., MH. Dan anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Yordan M. Batara-Goa, ST., M.Si.

Putri Khairunnisa menegaskan, melalui peran dan pemikiran generasi muda yang solutif, inovatif. Masalah sosial, politik dan ekonomi kebangsaan bisa diatasi. Dia menerangkan, ditengah abad kedigdayaan teknologi informasi saat ini. Anak muda perlu menguasai dan mampu menggunakan teknologi.

“Kalau pemuda gaptek, maka resikonya akan ditinggal,” tegasnya saat menjadi narasumber Seminar Kebangsaan di Universitas Negeri Surabaya (FEB UNESA). Minggu, (22/10/2023).

Menurutnya, di abad milenium kedigdayaan teknologi dan sistem informasi saat ini yang menirkan ruang dan waktu. Teknologi yang menisbikan beribu mil jarak, transaksi dan komunikasi dilakukan dalam sekejap. Bahkan budaya satu bangsa pun, bisa dilihat dan dikenali hanya sekali menekan tombol.

Dunia sekarang menjadi semakin flat, geopolitik global sedang memanas diwarnai pertarungan kekuatan yang bereskalasi perang terbuka antar negara. Hal ini semua karena ambisi hegemoni, ekspansi ingin menguasai sumber daya di ranah geografi. Kemudian pula diperah cuaca ekstrim, sehingga semua tertatih-tatih.

“Maka untuk itu, saya ingin pemuda Indonesia rebahannya cukup, tak keenakan terlelap, sudah waktunya generasi muda berlomba-lomba bersaing, ekspansif berinovasi dan kreativitas,” katanya.