Sempat Heboh Tentang Rangkap Jabatan, Belva Akhirnya Mundur Dari Stafsus Presiden

SHARE

Staf Khusus Milenial PResiden Joko Widodo, Adamas Syah Belva Devara (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Status Adamas Syah Belva Devara sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo yang disejalankan dengan menduduki jabatan di perusahan Ruang Guru sempat heboh bahkan dikritisi oleh masyarakat pemerhati pendidikan. Pemerhati pendidikan dari Center for Education Regulations & Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji Kamis (16/4/2020) lalu mengatakan tidak elok jika Staf Khusus Presiden merangkap jabatan sebagai direktur di perusahaan rintisan.

"Sudah pasti ada konflik kepentingan karena digaji oleh uang rakyat untuk kepentingan negara, tetapi masih menjadi direktur utama perusahaan yang tujuannya mencari keuntungan bagi pemegang saham," ujar Indra di Jakarta.

Indra menyoroti keikutsertaan Ruang Guru pada program pemerintah yakni kartu pra kerja, yang mana direktur utamanya juga merangkap sebagai Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, yaitu Belva Devara.

Indra menambahkan tanpa adanya program pemerintah saja, tak elok jika pejabat pemerintah rangkap jabatan.

"Apalagi ini ikut serta dalam proyek pemerintah," kata dia.

Selain itu, materi pelatihan yang ada di aplikasi tersebut juga dinilai terlalu mahal. Misalnya, pelatihan membuat riwayat hidup atau curicullum vitae dibandrol dengan harga Rp200.000.

"Seharusnya, sebagai Staf Khusus Presiden memberi pelatihan gratis kepada masyarakat," ujar dia.

Selain Ruang Guru, Amartha Mikro Fintek (Amartha) juga menjalankan proyek pendanaan mikro bersama Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. CEO Amartha Andi Taufan Garuda juga Staf Khusus Presiden Bidang UMKM.

Melihat hal ini, pada akhirnya Selasa (21/4/2020), Belva menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo dari statusnya sebagai Staf Khusus.

"Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020 dan disampaikan langsung ke Presiden pada 17 April 2020," kata Belva melalui akun instagram miliknya pada Selasa (21/4/2020).

Belva mengakui pengunduran dirinya dipicu dengan keikutsertaan perusahaan miliknya Ruang Guru dalam program Kartu Prakerja yang mendapat banyak kritik dari masyarakat.

Alumnus dari 3 universitas Amerika Serikat yaitu Massachusetts Institute of Technology, Stanford University dan Harvard University itu menjelaskan bahwa proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19," tambah Belva.

Belva yang diumumkan sebagai stafsus pada 21 November 2019 itu pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo.

"Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya. Walau singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden," tambah Belva.

Pria kelahiran 30 Mei 1990 itu mengaku ia merasakan betul bagaimana semangat Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan sehingga di manapun di posisi apapun ia bekerja, ia tetap berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI.

"Dengan ini, saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespon pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena saya ingin fokus dalam menyelesaikan hal ini terlebih dahulu. Terima kasih untuk teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut," ungkap Belva.

Ia pun sempat menyampaikan harapannya agar Indonesia dapat segera keluar dari masalah pandemi yang berat ini.

Sebelumnya Melalui akun Twitter miliknya, Belva menuliskan bahwa ia tidak terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut dan tidak tahu menahu soal keikutsertaan Ruangguru dalam program kartu Prakerja.