Sinergitas Pemprov Sumbar dan Perguruan Tinggi Berbuah Manis

SHARE

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengapresiasi inovasi yang dilakukan Universitas Andalas (Unand) Padang yang mengolah produk gambir menjadi tinta yang akan digunakan oleh KPU pada Pemilu 2024.


Laporan: Linda Sari

SUMBAR, CARAPANDANG.COM - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengapresiasi inovasi yang dilakukan Universitas Andalas (Unand) Padang yang mengolah produk gambir menjadi tinta yang akan digunakan oleh KPU pada Pemilu 2024.

"Kita sangat berterima kasih kepada Unand atas inovasinya terkait produk turunan dari gambir. Ini sekaligus mempertegas kualitas Unand sebagai kampus yang konsentrasi terhadap riset yang kemudian bisa diimplementasikan untuk mendukung pembangunan daerah," ucap Mahyeldi.

Mahyeldi menjelaskan, saat ini Unand telah berhasil menemukan metode efektif untuk pengembangan produk turunan gambir melalui inovasi dan komersialisasi riset. Salah satu produknya  adalah tinta yang diproduksi bersama dengan PT. Kudo Indonesia Jaya. Bahkan tinta berbahan dasar gambir tersebut disetujui KPU untuk dipakai pada Pemilu 2024.

"Tidak tanggung-tanggung, tinta tersebut akan digunakan pada 6 zona (35 provinsi), kecuali Propinsi Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.denngan total kebutuhan 1.000.000 botol," ungkap Mahyeldi di Padang, Jum'at (27/10/2023).

Mahyeldi berharap, Unand dapat terus berkontribusi untuk mendukung pembangunan dan bisa tetap berkolaborasi dengan pemerintah daerah.

Menurutnya, saat ini produk gambir memang masih memiliki banyak persoalan yang mesti segera dapat dicarikan jalan keluarnya seperti,persoalan harga dan keterbatasan dukungan teknologi dan inovasi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Mahyeldi mengaku Pemprov Sumbar telah melakukan sejumlah langkah untuk memberikan penguatan kepada petani gambir. Salah satunya, dengan mensinergikan program pengembangan produk gambir dengan perguruan tinggi serta berupaya mendirikan badan layanan umum daerah (BLUD) khusus gambir.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sumbar juga mulai memberikan pelatihan kepada petani gambir untuk mulai membuat produk turunan seperti mengolah produk mentah menjadi tanin dan katechin. dengan demikian diharapkan, harga jualnya menjadi lebih baik.

"Kita tentu tidak ingin, harga gambir ditentukan oleh pedagang dan eksportir. Karena jika harga turun drastis, petani gambir langsung menjadi pihak yang paling terdampak, itu yang harus kita lindungi," tegas Mahyeldi.

Sementara itu Rektor Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Prof Yuliandri mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menggunakan tinta berbahan baku gambir yang merupakan hasil inovasi perguruan tinggi tersebut pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Artinya, tinta hasil inovasi Unand akan digunakan dan akan disebar ke setiap tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilu serentak berlangsung.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumbar, luas lahan gambir di daerah itu saat ini sekitar 28.497 hektare yang terutama tersebar di Kabupaten Pesisir Selatan da Limapuluh Kota.

Dari luas itu, jumlah produksi gambir Sumbar mencapai 13.983 ton per tahun. Jumlah itu diperkirakan 85 persen dari jumlah produksi gambir nasional. (adpsb/Busan)