Skotlandia Khawatir Keamanan Data Pengguna, Aplikasi TikTok Akan Dihapus dari Ponsel Para Anggota Parlemen

SHARE

Aplikasi TikTok akan dihapus dari ponsel dan perangkat para anggota Parlemen Skotlandia. Kebijakan itu dilakukan di tengah kekhawatiran mengenai masalah keamanan yang terus meningkat.


CARAPANDANG - Aplikasi TikTok akan dihapus dari ponsel dan perangkat para anggota Parlemen Skotlandia. Kebijakan itu dilakukan di tengah kekhawatiran mengenai masalah keamanan yang terus meningkat.

Skotlandia memutuskan untuk mengambil tindakan penghapusan TikTok ini usai seorang anggota parlemen menunjukkan kekhawatiran tentang cara TikTok memproses dan menyimpan data pengguna, terutama terkait dengan privasi dan keamanan.

"Anggota dan staf Parlemen Skotlandia sangat disarankan untuk menghapus TikTok, termasuk dari perangkat pribadi yang digunakan untuk mengakses sistem TI Parlemen Skotlandia," demikian laporan Sky News dikutip dari Reuters, Minggu (19/3/2023).

Sebagaimana diketahui, TikTok kini jadi salah satu aplikasi media sosial yang paling populer di seluruh dunia, dengan lebih dari 2 miliar unduhan secara global dan jutaan pengguna aktif setiap hari.

Sayangnya, kekhawatiran tentang bagaimana data pengguna diproses dan disimpan oleh aplikasi tersebut telah memunculkan kekhawatiran di banyak negara.

Pasalnya, selain Skotlandia, sejumlah negara telah lebih dulu mengambil tindakan tegas dengan membatasi penggunaan TikTok di negara mereka.

Sebut saja Amerika Serikat dan India. AS mengeluarkan perintah eksekutif pada 2020 yang melarang TikTok dan aplikasi serupa lainnya, seperti WeChat beroperasi di negara itu karena alasan keamanan nasional.

India juga memberlakukan kebijakan serupa pada tahun yang sama setelah meningkatnya ketegangan perbatasan antara India dan China, negara asal TikTok.

Langkah ini juga diambil sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi pelanggaran data atau serangan siber yang mungkin terjadi pada perangkat di dalam gedung parlemen.

Adapun berdasarkan data We Are Social, pengguna TikTok di dunia diperkirakan mencapai 1,05 miliar pada Januari 2023.

Platform yang kebanyakan berisikan berbagai konten video pendek itu mengalami peningkatan pengguna 18,8 persen dibandingkan 2022.

Pengguna TikTok paling banyak berasal dari Amerika Serikat yakni sebanyak 113,25 juta pengguna. Indonesia menyusul di urutan kedua dengan jumlah pengguna sebanyak 109,90 juta.

Kemudian posisi ketiga dan keempat diduduki oleh Brasil dan Meksiko dengan masing-masing pengguna sebanyak 82,21 juta dan 57,52 juta.

Selanjutnya sebanyak 54,86 juta pengguna TikTok berasal dari Rusia.