Soal Indonesia Bubar 2030, Buya Syafii: Bisa Sebagai Hiburan dan Peringatan

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM –  Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tentang bubarnya Indonesia pada tahun 2030 beberapa waktu lalu tidak usah disikapi dengan begitu serius. Anggap saja apa yang diungkapkan oleh Prabowo anggap saja sekadar hiburan.

Hal ini disampaikan oleh Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif  usai menghadiri Diversity Award 2018 di Wisma Antara, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/3).

"Anggap hiburan sajalah. Ya hiburan berdasarkan fiksi. Novel Gosht Fleet" katanya.

Namun , menurut cendikiawan muslim yang akrab disapa Buya ini menuturkan apa yang disampaikan Prabowo bisa menjadi pengingat kita semua seluruh anak bangsa. Pengingat agar kita selalu menjaga dan waspada terhadap ancaman-ancaman yang bisa datang dari dalam maupun luar.

"Sebagai peringatan boleh ya, supaya indonesia jangan sampai gagal," ujarnya.

Sebelumnya,  pernyataan Prabowo yang mengutip buku "Ghost Fleet A Novel of The Next World War" karya PW Singer dan August Cole (penerbit Eamon Dolan Books, Houghton Mifflin Harcourt, New York, AS, 2015) yang menyebutkan Indonesia tidak ada lagi pada tahun 2030 menjadi polemik di tengah masyarakat. Ada pihak yang pro dan kontra terhadap pernyataan yang disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra.

Bagi pihak yang pro apa yang disampaikan Prabowo sebagai pengingat seluruh anak bangsa untuk selalu waspada terhadap segala bentuk ancaman. Bagi pihak yang kontra pidato tersebut diartikan bahwa Prabowo tidak optimis dalam menghadapi masa depan.

Seperti dalam sebuah yang diunggah oleh DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto meramalkan Indonesia akan bubar pada tahun 2030. Dalam video itu, Prabowo men­gungkapkan, saat ini situasi dan kon­disi Indonesia cukup memprihatinkan.

"Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," ungkap Prabowo.

"Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa. Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa."

Prabowo melanjutkan, bahwa sebagian besar kekayaan Indonesia diambil ke luar negeri, tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa. "Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian! Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, se­makin curang! Semakin culas! Semakin maling!."