Soal Kerusuhan di Mako Brimob, Fahri Minta Polisi Melakukan Evaluasi

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM – Seharunya seorang napi harus ditahan di lembaga pemasyarakatan (LP). Bukan malah ditahan di rumah tahanan Mako Brimob Polri.

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menanggapi soal kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Polri kepada awak media di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (9/5).

Maka itu, Fahri sangat menyesalkan kejadian tersebut. Dan dia mempertanyakan mengapa masih ada napi yang ditahan di sana. Seharusnya mereka sudah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) jika sudah divonis bersalah oleh majelis hakim.

"Itu tahanan apa narapidana? Kan narapidana harus sudah tidak di situ (Mako Brimob)," tegasnya.

Lebih lanjut Fahri menduga kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Polri pasti dilatarbelakangi faktor yang serius. Dia menduga keadilan dan pelayanan seseorang yang ada di penjara Mako Brimob masih belum ada.

"Kita tahu ada peristiwa seorang pejabat yang tidak mau dipindahkan ke rumah tahanan atau ke LP. Itu gitu ada perasaan yang memancing orang untuk melakukan tindakan perlawanan," paparnya.

Maka itu dia meminta kepada aparat kemanan dalam hal ini Kepolisian untuk segera melakukan evaluasi kondisi rumah tahanan yang ada. Kejadian di Mako Brimob tidak boleh terulang.

"Kenapa orang marah seperti itu harus dijaga sambil rumah tahanan harus dievaluasi juga," tukasnya.

Seperti diberitakan telah terjadi keributan di tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Ada sejumlah korban luka termasuk  petugas pun turut menjadi korban dalam insiden yang terjadi pada Selasa (8/5).

"Ada beberapa korban luka, termasuk dari petugas, tapi petugas tidak mengalami luka serius," ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol. Mohammad Iqbal dini hari tadi.