Stikes Halmahera Temukan Obat HIV/AIDS Sembuhkan Penderita Hingga 94 Persen

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Halmahera Utara menemukan obat untuk menyembuhkan penderita HIV/AIDS  hingga 94 persen.

Perwakilan Stikes Halmahera akan diundang di Las Vegas Amerika Serikat, (AS). "Ini sungguh luar biasa dan kami Kemenristekdikti akan mendampingi ke Amerika Serikat dan nantinya kami akan buat hak patent kemudian kami pertemukan dengan Kemenkes," tutur Menristekdikti Mohamad Nasir, usai membuka Raker Pimpinan Yayasan PTS dan Kopertis Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara, di Millenium Hotel, Jakarta, Selasa (6/3) malam.

Di AS, Stikes Halmahera diundang tentang kesehatan AS, di mana penderita HIV yang jumlahnya besar sekali. "Untuk pengobatan di AS tingkat kesembuhannya baru mencapai 46 persen, sedangkan di Halmahera sudah mencapai 94 persen dengan menggunakan teknologi yang mereka kembangkan dari bahan lokal," papar Menristekdikti.

Terkait mengenai perguruan tinggi yang kecil-kecil, lanjut Nasir, di Halmahera ada yayasan yang memiliki dua atau tiga perguruan tinggi, saya minta digabungkan saja, ternyata mereka setuju menggabungkannya, dan itu akan jauh lebih efisien serta perguruan tinggi akan menjadi lebih kuat.

Di satu sisi, karena jumlah dosen mereka sangat terbatas, dimana letaknya di wilayah kepulauan, mau tidak mau harus melakukan pendidikan jarak jauh melalui daring. "Maka saya minta Kepala Koordinator Kopertis XII Wilayah Maluku, bisa bekerja sama dengan Universitas Terbuka (UT) yang ada di Jakarta, Bina Nusantara yang ada di Jakarta, nanti yang sudah punya daring bekerjasama dalam proses pembelajarannya, supaya kualitasnya bisa dikontrol dengan baik, pembelajarannya bisa makin baik, dan bisa lebih menjangkau lebih luas lagi di Maluku Utara," jelasnya.

Menristekdikti juga mengingatkan agar perguruan tinggi jangan melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi yang tidak jelas daringnya, tapi bekerjasama dengan perguruan tinggi yang punya daring itu, misalnya UT. "Mahasiswa bisa mengambil mata kuliah, jangan ngambil semua daring yang tidak jelas," katanya.

Nanti, kata Menristekdikti, semua mata kuliah daring akan saya sertifikasikan semua, surat penjaminan mutu harus ada,  kalau tidak begitu, tidak terkontrol kualitasnya dan tidak jelas hasilnya.  "Target kami tahun 2018 mendampingi 480 perguruan tinggi untuk kuliah daring," pungkasnya.