Tahun Depan Kabupaten Agam Akan Gelar Kejurnas Dayung

SHARE

Dr.Andri Warman di malam syukuran beragam penghargaan yang diterima kabupaten Agam di Medan Nan Bapaneh Nagari Sungai Batang,Tanjung Raya, (28/12).


Laporan : Linda Sari

CARAPANDANG (AGAM)  - Tahun 2022 mendatang Pemerintah Kabupaten Agam akan menggelar Kejurnas Dayung di Danau Maninjau. Event ini diyakini akan mendorong bergairahnya kembali potensi wisata andalan Sumatera Barat pasca ambruk dihantam dampak pandemic covid-19 serta dampak pencemaran parah yang terjadi di danau Maninjau.

Saat ini danau Maninjau masih dilanda nestapa karena jutaan ikan mati dan mengapung dipermukaan danau. Hal ini akibat dampak endapan bekas pakan ikan yang menumpuk di dasar danau yang berubah menjadi racun yang mematikan  bagi fauna yang hidup dalam danau indah ini.

“Kejurnas dayung ini adalah salah satu upaya untuk mendorong kembali bangkitnya wisata kawasan danau Maninjau. Berbagai upaya masih terus kami lakukan, termasuk terealisasinya dukungan pemerintah pusat untuk normalisasi danau Maninjau. Dan pemerintah pusat meyakinkan pengerjaan akan digarap tahun 2022 mendatang,” ujar Bupati Agam, Dr.Andri Warman dalam sambutan malam syukuran beragam penghargaan yang diterima kabupaten Agam di Medan Nan Bapaneh Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, (28/12).

Disebutkan Andri Warman, rencana kejurnas dayung di danau Maninjau itu, sudah dibahas pihaknya dengan unsur terkait, termasuk dukungan dari berbagai tokoh masyarakat dan anggota DPRD Sumbar yang siap mensupport kegiatan tersebut.

Ditambahkan Andri Warman, pihaknya berupaya mendorong pemulihan danau Maninjau, namun hal itu butuh dukungan dan peran maksimal dari masyarakat, apalagi saat ini musibah keracunan ikan kembali melanda danau Maninjau.

“ Kita berharap, upaya pemulihan kondisi danau Maninjau bisa segera direalisasikan, sekaligus upaya mendorong kembali aktifnya kegiatan kepariwisataan di kawasan Danau Maninjau, yang notabone-nya untuk kegiatan ekonomi masyarakat, “ sebut Andri Warman lagi.

Sementara kondisi saat ini di danau Maninjau sendiri masih sangat menguatirkan, pasalnya siklus rutin kasus keracunan ikan danau terjadi mulai dari bulan September hingga Maret setiap tahunnya, yang selama ini berdampak luar biasa dnegan kerugian besar yang dialami masyarakat dan pengusaha karamba jaring apung (KJA).