Universitas Atma Jaya akan Bangun Sistem Belajar Mengajar Secara Virtual di Metaverse

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya bekerja sama dengan PT WIR Asia mengembangkan perkuliahan di Metaverse atau alam semesta fiktif.

"Perkembangan teknologi memberi peluang bagi peningkatan akses di berbagai bidang, seperti pendidikan, interaksi sosial maupun kegiatan ekonomi. Inovasi dan teknologi memberi peluang peningkatan produktivitas yang bersifat inklusif. Kolaborasi ini sebagai bagian dari rangkaian  Dies Natalis ke-62 Unika Atma Jaya yang menegaskan peranannya sebagai bagian dari komponen pembangunan bangsa, seperti semangat awal pendiriannya," ujar Rektor Universitas Atma Jaya, Dr Agustinus Prasetyantoko dalam sambutannya di Jakarta, Senin.
 
Dia menjelaskan dunia sedang mengalami disrupsi ganda, yang didorong oleh inovasi teknologi serta kemunculan pandemi global COVID-19 yang membuat dunia pascapandemi tidak akan sama lagi dengan sebelumnya.
 
Begitu juga dunia pendidikan, Metaverse memberi peluang pelaksanaan perkuliahan di dunia maya yang memungkinkan perluasan akses pendidikan.
 
“Dunia pendidikan tinggi harus menjadi bagian terdepan dalam menyongsong masyarakat dan peradaban pascapandemi, yang salah satu realitasnya ditandai dengan kehadiran Metaverse. Kami berupaya menyiapkan generasi transformatif yang mampu menghadapi perubahan di masa depan," ucapnya.
 
Untuk tahap awal, lanjut dia, kerja sama itu akan diterapkan pada lima hingga tujuh mata kuliah, di antaranya manajemen, psikologi, dan mata kuliah di fakultas teknik. Sebelumnya, Atma Jaya sudah menerapkan teknologi Augmented Reality (AR) pada program studi kedokteran.
 
Chief Innovation Officer WIR Group, Jeffrey Budiman mengatakan pembangunan ekosistem metaverse seperti Metaverse Indonesia yang berskala masif membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk sektor pendidikan.
 
Keseriusan Unika Atma Jaya dalam membangun sistem belajar mengajar secara virtual di Metaverse Indonesia bisa menjadi awal dari era baru untuk sektor pendidikan masa depan Indonesia.
 
"Kami akan terus mengembangkan ekosistem yang menunjang Metaverse Indonesia melalui kolaborasi dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya guna membangun partisipasi masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa dalam hal teknologi metaverse, " kata Jeffrey.
 
Metaverse merupakan konsep semesta virtual kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas.

Berkat bantuan teknologi AR, virtual reality (VR) serta artificial intelligence (AI) semua bisa berlangsung secara simultan dan paralel di Metaverse. Metaverse memiliki potensi besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar dan menjalani aktivitas lain dalam kehidupan sebagaimana di dunia nyata.