Waduh, Bos ChatGPT Khawatir Akan Perkembangan Pesat AI

SHARE

CEO OpenAI, Sam Altman, mengaku khawatir dengan perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI/kecerdasan buatan) yang semakin maju belakangan ini.


CARAPANDANG - CEO OpenAI, Sam Altman, mengaku khawatir dengan perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI/kecerdasan buatan) yang semakin maju belakangan ini.

Perusahaan OpenAI membuat gebrakan di dunia teknologi dengan meluncurkan aplikasi percakapan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama ChatGPT. ChatGPT langsung populer karena bisa menjawab berbagai pertanyaan dari pengguna dengan luwes.

Meski begitu, Sam Altman mengaku khawatir dengan teknologi AI yang kian canggih. Bos OpenAI itu berharap intervensi pemerintah dalam industri teknologi.

"Seiring kemajuan teknologi ini, kami memahami bahwa orang-orang cemas tentang bagaimana hal itu dapat mengubah cara hidup kita. Begitu juga dengan kami," kata Sam Altman, dikutip dari Japan Today, Kamis (18/5/2023).

Sam menilai pemerintah wajib hadir dan memberi regulasi yang tegas untuk mengurangi risiko dari pengembangan teknologi AI.

Altman mengusulkan pemerintah membentuk tim khusus atau agensi global yang akan melisensikan sistem AI.

Tim itu, lanjutnya, harus memiliki wewenang untuk mencabut lisensi dan memastikan adanya kepatuhan dengan standar keselamatan.

Kehadiran AI memang dipandang menjadi pisau bermata dua. Selain bisa membantu kehidupan manusia, ada risiko yang bisa timbul dari penggunaan teknologi itu.

Saat peluncuran ChatGPT, misalnya, banyak yang khawatir AI besutan OpenAI itu bakal memberikan informasi menyesatkan, kebohongan, dan melanggar perlindungan hak cipta.

Lebih jauh, banyak yang khawatir perkembangan AI akan menggantikan peran manusia dalam bidang pekerjaan tertentu.