Wahyuddin: Bulan Oktober Nilai Ekspor Jambi Naik 26,04 Persen

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Jambi pada Oktober 2020 naik 26,04 persen dibandingkan September 2020 yaitu dari 129,93 juta dolar AS menjadi 163,76 juta dolar AS.

Kenaikan ekspor Jambi itu terutama berasal dari komoditas ikan dan udang, pinang, kopi, teh, rempah, minyak nabati, karet dan olahannya, kayu lapis dan olahannya, pulp dan kertas, minyak dan gas, dan batubara, kata Kepala BPS Provinsi Jambi Wahyuddin melalui keterangan resminya yang diterima, di Jambi, Rabu.

Sementara, nilai ekspor Jambi sejak Januari hingga Oktober 2020 mencapai 1.437,79 juta dolar AS atau turun 39,90 dibandingkan periode sama 2019.

Kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah kelompok pertambangan yaitu 48,56 persen, diikuti industri 44,09 persen dan pertanian 7,35 persen.

Bila dirinci menurut komoditas, kelompok industri didominasi oleh karet dan olahannya yang memberikan kontribusi mencapai 22,18 persen.

Penyumbang kontribusi terbesar dari kelompok pertambangan yaitu minyak dan gas yang mencapai 46,64 persen, sedangkan dari kelompok pertanian, komoditas pinang memiliki sumbangan 5,43 persen.

Secara umum nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Oktober 2020 ke beberapa negara utama mengalami peningkatan.

Ekspor Jambi yang mengalami peningkatan adalah ke Singapura, Malaysia, Thailand, Prancis, Tiongkok, Jepang, India, dan Korea Selatan.

Sedangkan nilai ekspor turun ke negara Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Taiwan.

Sampai Oktober 2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa sebagian besar transaksi ekspor mengalami penurunan.

"Namun demikian, ada beberapa transaksi ekspor ke berbagai negara mengalami peningkatan seperti ke Jepang," kata Wahyuddin.

Sementara itu, perkembangan ekspor tiga komoditas utama pada Oktober 2020, yaitu migas, karet dan olahannya, dam minyak nabati.

Ekspor terbesar adalah migas yang pada Oktober diekspor ke Singapura, karet dan olahannya terbanyak diekspor ke Jepang, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Minyak nabati terbanyak diekspor ke Malaysia, Jepang, dan Thailand.

Jumlah ekspor ke tiga negara itu mencapai 66,86 persen dari total ekspor.

Ekspor terbesar adalah ke Singapura sebesar 43,65 persen dengan komoditi utama migas, ikan dan udang, dan karet olahan.

Selanjutnya adalah ekspor ke Jepang sebesar 13,58 persen dengan komoditi utama karet olahan, minyak nabati, dan kayu lapis.

Sedangkan, komoditas terbesar yang diekspor ke Malaysia adalah minyak nabati, batubara, dan karet olahan.