Wapres: Teologi Kerukunan Itu Saling Menghormati Dan Saling Membantu

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM -  Dalam menciptakan perdamaian dan menjaga kerukunan di kalangan masyarakat pendekatan yang mengutamakan asas keagaamaan lebih manjur daripada mengggunakan cara-cara milter. 

Demikian disampaikan  Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada Peringatan Hari Lahir Ke-2.571 Nabi Kongzi secara virtual, Selasa (13/10).

Wapres mengatakan menciptakan perdamaian dengan mengutamakan kerukunan dan toleransi keagamaan akan lebih kokoh daripada dengan menaklukkan konflik lewat cara-cara kekerasan. Penyelesaian konflik dengan cara militer, kata Ma'ruf, hanya akan menyisakan dendam.

"Perdamaian yang dibangun di atas jalinan kesadaran tentang pentingnya kerukunan dan saling menghormati akan jauh lebih kukuh daripada suatu penaklukan militer dan kekerasan yang telah terbukti dalam catatan sejarah selalu menyisakan kehancuran dan dendam," jelasnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan teologi kerukunan bukan hanya mengajarkan umat beragama untuk hidup berdampingan secara damai. Lebih dari itu, teologi kerukunan mengajak masyarakat untuk saling menghormati, saling membantu, dan saling menolong tanpa memandang perbedaan latar belakang agama, suku, dan ras.

"Dalam agama Islam, prinsip ini merupakan bagian dari persaudaraan sesama warga bangsa atau ukhuwwah wathaniyah," katanya.

Agama memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sebagai tatanan nilai, pedoman dan pembimbing manusia sehingga meningkatkan kualitas keimanan dan mencapai kemuliaan hidup di dunia dan akhirat, kata Ma'ruf Amin yang juga Ketua Umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.