Warga Tegal Jabodetabek Beri Dukungan untuk Prabowo-Gibran

SHARE

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat dukungan dari warga Kabupaten Tegal yang tinggal di Jabodetabek dan tergabung dalam kelompok relawan Jakwire Prabowo Gibran.


CARAPANDANG - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat dukungan dari warga Kabupaten Tegal yang tinggal di Jabodetabek dan tergabung dalam kelompok relawan Jakwire Prabowo Gibran.

Dalam acara deklarasi di Gedung Joang '45, Jakarta, Minggu, kelompok relawan tersebut menilai Prabowo-Gibran memiliki perhatian atau keberpihakan pada ekonomi kerakyatan.

Oleh sebab itu, warga Tegal yang tinggal dan mayoritas memiliki usaha warung tegal (warteg) di Jabodetabek berkomitmen untuk memenangkan pasangan calon itu pada Pilpres 2024.

"Dengan semangat kewirausahaan khas orang Tegal, kami mendukung perjuangan dan semangat kemajuan Indonesia dengan perhatian besar pasangan Prabowo-Gibran pada ekonomi kerakyatan," kata para relawan saat membacakan dokumen deklarasi di Jakarta, Minggu.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, menyambut baik dukungan yang dideklarasikan warga Tegal tersebut.

Menurut dia, dukungan dari komunitas warga Tegal sangat besar maknanya bagi TKN, apalagi mengingat warteg termasuk usaha rakyat yang tersebar cukup banyak di wilayah Jabodetabek.

"Tentu saja, dukungan ini menjadi besar artinya, karena harapan mereka terhadap pasangan Prabowo-Gibran untuk warteg adalah pertama, kelangsungan usaha, supaya kelangsungan usaha mereka ajek atau tetap, tidak dipindah-pindah atau digusur-gusur. Syukur ditata dalam tempat yang lebih permanen, tetapi tempat yang lebih bagus," kata Muzani yang juga sekretaris jenderal (sekjen) Partai Gerindra itu.

Selain itu, menurut Muzani, warga Tegal juga mengharapkan dukungan modal dan akses terhadap perluasan pasar untuk memperkuat usaha warteg, yang termasuk dalam usaha skala kecil dan menengah.

Untuk mengatasi permasalahan itu, maka diperlukan intervensi kebijakan dari pemerintah atau kekuasaan politik.

"Karena itu, kalau misalnya ada akses market yang lebih baik, maka itu akan menjadi penguatan bagi usaha warteg. Demikian juga dengan manajemen, bagaimana me-manage dengan modal yang pas-pasan ini atau yang cukup-cukupan ini bisa lebih baik lagi," ujar Muzani.