Workcation, Tren Kerja Rasa Liburan Di Era Kenormalan Baru

SHARE

Istimewa


Marsya menambahkan, mencari teman bekerja yang tepat dan bisa diajak bersenang-senang bersama juga tak kalah penting.

"Aku lihat ada temannya apa enggak, kalau berdua doang sama suami rasanya kayak sehari-hari saja," ujar dia.

Jangan lupa untuk membuat daftar-daftar tempat yang ingin didatangi agar pengeluaran lebih terkontrol.

"Satu hal lagi soal perbedaan waktu, kalau beda sejam saja enggak masalah, kalau perbedaan jamnya agak jauh repot ya. Misalnya meeting di Jakarta malam, di sini sudah ngantuk," seloroh dia.

Biro perjalanan daring mencatat peningkatan permintaan workcation yang tak hanya terjadi pada periode libur panjang akhir pekan, tetapi juga hari kerja. Head of Corporate Communications Traveloka, Reza Amirul Juniarshah mengatakan tren ini memang kian diminati.

"Wisatawan bekerja dari destinasi wisata selama hari kerja, dengan didukung oleh fasilitas memadai yang banyak disediakan oleh para pengelola properti hotel, seperti koneksi wifi yang stabil serta working station," kata Reza.

Sementara itu, Public Relations Manager tiket.com Sandra Darmosumarto mengatakan tren staycation dan liburan dekat rumah masih menjadi preferensi masyarakat saat ini.

"Bila mengacu pada data internal, kami juga melihat bahwa untuk saat ini, masyarakat Indonesia masih memilih untuk berlibur di tanah air, walaupun perbatasan internasional mulai dibuka bagi wisatawan Indonesia."

Jelang akhir tahun, Sandra mengungkapkan pemesanan untuk akhir tahun 2021 dari penerbangan, akomodasi dan tiket To Do meningkat 11 persen bila dibandingkan dengan pemesanan akhir tahun pada 2020 lalu.

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin percaya diri untuk melakukan liburan/perjalanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan."
 

Halaman : 1