Yusril Bisa Menjadi Kekuatan Baru untuk Jokowi-Ma'ruf

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM – Keputusan Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara pasangan calon presiden nomor urut 01 merupakan langkah yang tepat. Langkah Yusril bisa menjadi upaya untuk menyelamatkan partai yang dipimpinnya, Partai Bulan Bintang (PBB).

Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin seperti dikutip dari antaranews.com, Selasa (6/11).

Sebagai petahana Jokowi memiliki kekuasaan. Maka, dengan merapat ke kubu Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019 menjadi stretegi  tepat untuk meloloskan PBB ke panggung Senayan.  

"Bagi Pak Yusril memilih menyetujui menjadi pengacara capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf yang merupakan capres petahana, bisa sama-sama berkuasa. Pak Yusril juga dapat mengamankan partainya, PBB (Partai Bulan Binatang), yang selama ini sulit masuk Senayan," ujarnya.

Menurutnya dengan bergabungngnya Yusril menjadi kekuatan tambahan bagi Jokowi sendiri. Langkah ini sedang dimainkan oleh Jokowi, sebab sebagai capres petahana, membutuhkan berbagai dukungan untuk memenangkan kembali pemilu presiden. Dukungan itu antara lain dengan merekrut tokoh-tokoh yang kritis maupun berseberangan pandangan.

Maka itu, sudah beberapa tokoh yang kritis sudah turut masuk dalam lingkaran kekuasaan. Sebut saja Kapitra Ampera (Pengacara Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq), Ali Mochtar Ngabalin, dan saat ini Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang mantan pengacara capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pemilu presiden 2014.  

"Tokoh-tokoh kritis yang direkrut ke kubu petahana menjadi penting untuk menambahkan kekuatannya dan sebaliknya melemahkan kekuatan lawan dalam menghadapi Pemilu 2019," ujarnya.

Bergabungnya Yusril di kubu pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf, menurut Ujang, menjadi penting karena Yusril juga dikenal sebagai pengacara Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan Pemerintah.

"Kalau Pak Yusrul menyatakan setuju menjadi pengacara Pak Jokowi dan Ma'ruf, bukan terjadi perpecahan, tapi Pak Yusril merapat kekekuasaan," katanya.

Menurut Ujang, bagi Yusril, kondisi saat ini lebih baik mendukung capres petahana, yang dampak politisnya dapat mengamankan partainya, PBB, yang selama ini sulit untuk berada di Senayan. "Pak Yusril sebagai tokoh utama PBB, tentunya gerbong partainya akan terbawa," katanya.