Berhasil Bina Desa Wisata, Gubernur Mahyeldi Terima Penghargaan Merdeka Award 2023

SHARE

Penghargaan tersebut diserahkan CEO KapanLagi Youniverse (KLY) grup Merdeka.Com, Steve Christian dan diterima langsung oleh Gubernur di Auditorium SCTV Tower Lantai 8 Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2023).


Sumbar meraih penghargaan untuk kategori progam desa wisata. Keberhasilan itu dinilai dari lima indikator.

Pertama program kreatif pendukung Desa Wisata. Lahirnya 50 Desa Wisata Agro. Tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Kabupaten Tanah Datar menjadi penyumbang terbanyak dengan lima destinasi Desa Wisata Agro. Seluruh unsur pentahelix pariwisata bahu-membahu membangun ekosistem desa wisata agro yang berkolaborasi dengan sektor pertanian sebagai salah satu mata pencarian utama masyarakat Sumbar.

Dengan adanya  TVC promosi pariwisata Sumbar Tambuah Ciek yang diinisiasi Badan Promosi Pariwisata daerah (BPPD) Sumbar. TVC Tambuah Ciek merupakan video promosi pariwisata yang sangat diyakini dapat menggaet wisatawan asing dan lokal untuk datang ke Sumbar.

Video tersebut dibuat dalam beberapa scene dengan durasi 3 menit yang menginterprestasikan filosofi Minangkabau berpadu dengan literasi dan penelitian menjadi sebuah TVC (Television Commercial). Untuk yang pertama TVC fokus pada destinasi utama di Sumbar, dengan ceritanya serta filosofi dan ekosistem pariwisata Sumbar.

Kedua, program inovatif berbasis digital. Website Visit Beautiful West Sumatra disuguhkan lengkap dengan berbagai macam menu pilihan untuk mendapatkan informasi seputar pariwisata Sumbar. Informasi pada halaman awal website VBWS, mulai dari destinasi wisata, penginapan hingga digital book yang bisa digunakan oleh wisatawan yang datang berkunjung. Selain itu, juga ada informasi pendukung lainnya seperti kalender event yang akan diselenggarakan di Sumbar untuk sepanjang tahun.

Ketiga, adanya kepemilikan dan keterlibatan aktif masyarakat yaitu, BPPD Sumbar. Tim ini terdapat 9 unsur yang akan menjadi tumpuan baru untuk pengembangan pariwisata daerah.

Adanya Tim Kreatif Pemasaran Pariwisata (TIKI PETA). Mereka berisikan SDM kreatif dari berbagai kalangan, baik ASN maupun Profesional seperti fotografer, konten kreator, untuk mendongkrak pariwisata. Berkat tim ini, Sumbar memperoleh dua penghargaan dari Kemenparekraf.

Keempat, adanya kontribusi ekonomi hingga pelestarian lingkungan. Seperti, Pasar Digital Kubu Gadang merupakan konsep wisata di mana suatu lokasi ditata hingga menjadi objek semenarik mungkin lalu dipromosikan dan viral di dunia maya.

Kemudian, desa berkonsep ekowisata di
Nagari Ampiang Parak, Pesisir Selatan. Menjadi desa petama di Indonesia yang berhasil menyandingkan pariwisata dengan kegiatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Unik karena desa wisata ini mengusung konsep Ekowisata (Penyu) Berbasis Pengurangan Risiko Bencana (PRB).

Desa Wisata Ekowisata Penyu Amping Parak telah memiliki sejumlah paket wisata, misalnya paket edukasi tentang penyu, paket edukasi tentang mangrove, paket edukasi pengurangan risiko bencana untuk anak dan keluarga, paket tracking mangrove dengan kano.

Begitu juga dengan adanya Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB) di Desa Apar Pariaman Sikola Baruak atau Sekolah Beruk pertama dan satu-satunya di Indonesia. Di desa wisata ini konservasi satwa. Beruk yang ada di tempat ini tak hanya mengandalkan kemampuan dan kecepatan memanjat, namun juga dilatih untuk memilih buah kelapa yang matang dan siap dipanen.

Indikator terarkhir yakni adanya program peningkatan kunjungan wisatawan. Melalui Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023 program ini merupakan upaya strategi pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan melibatkan seluruh stakeholders di Sumbar untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan mendorong nilai ekonomi pada semua sektor potensial di Sumbar.

Termasuk izin pintu masuk kedatangan internasional di Bandara Internasional Minangkabau. Dibuka rute penerbangan Kuala Lumpur-Padang dan Padang-Kuala Lumpur. (adpsb)

Halaman : 1