Menko Luhut Ingin RI Bisa Olah Sampah Sendiri Jadi Energi Listrik

SHARE

Istimewa


Untuk itu, lanjut Menko Luhut, pemerintah terus mengintensifkan upaya pengelolaan sampah secara terintegrasi dari hulu ke hilir.

Ia mengatakan pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan berbagai teknologi dan penerapan inovasi untuk menggenjot pengurangan sampah laut di Indonesia.

Contohnya, teknologi karya anak bangsa di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang mampu mengolah 100 ton sampah menjadi energi listrik, serta pengolahan 2.000 ton sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) setiap harinya. RDF sendiri dapat digunakan sebagai bahan bakar di pabrik semen.

Menko Luhut kembali mengingatkan upaya pengelolaan sampah yang lebih baik dan kolaboratif akan mewujudkan ekosistem laut yang lebih bersih dan sehat. Pasalnya, lebih dari 80 persen sampah laut berasal dari darat yang terbawa ke laut dari sungai-sungai.

"Yang perlu jadi perhatian, upaya terbesar penanganan sampah laut sebenarnya adalah dengan memitigasi kebocoran sampah dari darat," katanya.

Sementara itu Kepala Staf TNI AL Yudo Margono juga menilai laut sebagai peradaban masa depan bangsa perlu dijaga dengan baik. "Acara ini kita adakan sebagai upaya menyadarkan sekaligus mengajak masyarakat Indonesia tentang pentingnya hal tersebut," tuturnya.

Kegiatan bersih-bersih laut yang diselenggarakan secara serentak di 77 lokasi di Indonesia itu diharapkan dapat mendorong masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya untuk lebih peduli dan berperan aktif dalam mengatasi permasalahan persampahan di Indonesia.
 

Halaman : 1